Wacana Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, Perindo: Itu Harapan KIM untuk Menangi Pilpres

Perindo sebagai salah satu partai politik pendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) mendukung pernyataan PDIP yang menutup peluang duet Prabowo-Ganjar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Okt 2023, 10:45 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 09:25 WIB
Prabowo Subianto bertemu dan Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara di acara diskusi pendidikan Belajaraya Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (28/7/2023). (Delvira Hutabarat/Liputan6.com)
Prabowo Subianto bertemu dan Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara di acara diskusi pendidikan Belajaraya Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (28/7/2023). (Delvira Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan menegaskan, sudah menutup rapat peluang duet antara Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Perindo sebagai salah satu partai politik pendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) mendukung pernyataan PDIP tersebut.

"Wacana menjadikan Ganjar sebagai cawapres Prabowo, merupakan harapan Koalisi Indonesia Maju (KIM) koalisi dari Prabowo Subianto untuk memudahkan menang dalam kontestasi Pilpres 2024," kata Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng dalam keterangan diterima awak media, Selasa (3/10/2023).

Yusuf menegaskan, sebagai partai pemenang Pemilu 2019, PDIP tidak tepat menempatkan Ganjar sebagai wakil presiden. Maka pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rakernas IV PDIP diyakini sudah tepat.

"Sudah jelas bahwa tidak ada rencana menduetkan Prabowo-Ganjar dengan posisi Ganjar sebagai cawapres," kata Yusuf.

Yusuf meyakini, Ganjar dalam waktu dekat bakal segera mengumumkan sosok pendamping untuk Pilpres 2024. Sosok tersebut, lanjut dia, pastinya menjadi harapan akan lahirnya duet pemimpin nasional yang akan memberikan keadilan dan kesejahteraan.

Pengamat Sebut Duet Ganjar-Prabowo Tidak Realistis

Jokowi
Jokowi melakukan blusukan ke Pasar Pekalongan bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Peneliti SMRC Saidiman Ahmad menilai duet Prabowo-ganjar tidak realistis. Bukan tanpa alasan, Saidiman mengurai penyebab pertama adalah Ganjar dan Prabowo sama-sama sangat kompetitif.

“Mereka punya peluang yang sangat besar untuk menang Pemilu,” ujar Saidiman.

Alasan kedua, disebabkan partai asal dari Ganjar dan Prabowo adalah yang terbesar. Artinya, akan sangat berat bagi kedua partai untuk tidak mengambil kesempatan mendudukkan wakilnya sebagai presiden.

"Ketiga, PDIP maupun Gerindra sekarang menikmati efek ekor jas dari popularitas Ganjar dan Prabowo sebagai calon presiden. Jadi kalau diturunkan menjadi cawapres, ada potensi efek ekor jas itu bisa berkurang pada PDIP maupun Gerindra,” dia menandasi.

Megawati: Wacana Prabowo Capres Ganjar Cawapres, Enggak Usah Didengerin

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Turut menemani bacapres Ganjar Pranowo dan putra Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Turut menemani bacapres Ganjar Pranowo dan putra Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo, serta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku sudah mendengar wacana bakal capres Ganjar Pranowo menjadi bakal cawapres dari Prabowo Subianto. Megawati mengaku heran dengan wacana tersebut, sebab ia tidak pernah membahas hal tersebut.

"Saya sendiri sempat bingung di media tiba-tiba dibilang, 'iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya' aku terus di rumah melongo, ini yang ngomong siapa ya, ya aku kok ketua umumnya malah enggak ngerti," kata Megawati pada pidato penutupan Rakernas IV PDIP, Minggu (1/10/2023).

Megawati meminta para kader tak usah mendengarkan isu-isu Prabowo dan Ganjar Pranowo itu. Dia menegaskan, tidak bisa asal menjodoh-jodohkan paslon capres-cawapres.

"Enggak usah didengerin. Kok enak banget gitu lho gatuk-gatuken. Kamu mau enggak?," kata dia.

Mega lantas menanyakan pada para kadernya, apakah mau Ganjar menjadi cawapres. Namun, ia hanya mendengar jawaban tidak dari sebagin peserta Rakernas PDIP.

"Enggak semua ngomong, berarti ada yang mau? payah anak buah saya, haduh gawat. Jadi ya apa sih urusannya. Lho kok bingung karepe dewe (semaunya sendiri)," pungkas Megawati.

Gerindra Hormati Sikap Megawati Tutup Peluang Duet Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Saat Menyampaikan Pidato Politiknya Dalam Pembukaan Rakernas IV PDIP, di JIExpo Kemayoran, Jakarta. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menutup peluang Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto berduet di Pilpres 2024. Sebab, PDIP menegaskan posisi Ganjar tetap menjadi capres.

Ketua DPP Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, mengaku partainya menghormati keputusan PDIP.

"Ya saya pikir apa yang disampaikan dalam Rakernas PDIP adalah keputusan dari PDIP tentang pencapresan dan itu kita hormati," kata Dasco, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Dia mengatakan, partainya tengah mempersiapkan untuk kelancaran Pilpres 2024. Sebab, sudah mendekati pendaftaran capres-cawapres.

"Ya saya pikir masing-masing partai kan sudah tetapkan pilihannya. Dan saya pikir kita konsentrasi pada kontestasi yang teduh. Dan juga berharap setiap pemilu dapat berjalan baik dan lancar," ujar dia.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo
Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya