Liputan6.com, Jakarta - Survei Poltracking Indonesia merekam pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Pilpres 2024. Hasilnya, warga NU paling banyak memilih pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dengan basis suara warga NU 51,3 persen, sebanyak 42,4 persen merupakan pemilih Prabowo-Gibran.
Baca Juga
"NU dengan populasi 51,3 persen pertama ke Prabowo-Gibran," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Advertisement
Pasangan Ganjar-Mahfud di urutan kedua yang paling banyak dipilih warga NU. Dengan angka 30,4 persen. Sementara, Anies-Muhaimin di urutan ketiga dengan angka 23,7 persen.
Hanta Yuda menjelaskan bahwa angka ini memperlihatkan tidak ada yang dominan di antara pemilih dari basis NU.
"Ini data tersebar tidak ada yang dominan tidak ada yang lemah," jelasnya.
Poltracking menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023. Survei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah 1.220 responden. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Â
Â
Poltracking: Prabowo-Gibran 40,2 Persen, Ganjar-Mahfud 30 Persen, Anies-Cak Imin 24,4 Persen
Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul. Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas mencapai 40,2 persen. Hal tersebut tercatat dalam hasil survei tatap muka yang dilakukan pada 28 Oktober-3 November 2023.
"Prabowo-Gibran 40,2 persen," jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat paparan survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Sementara, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md berada di urutan kedua dengan angka 30,1 persen. Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki elektabilitas 24,4 persen.
"Ganjar-Mahfud 30,1 persen, Anies-Muhaimin 24,4 persen," jelas Hanta.
Terlihat terjadi jarak yang jauh antara pasangan Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud. "Margin antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud agak merenggang, menjauh sedikit," jelas Hanta.
Sementara, Ganjar-Mahfud mulai ditempel oleh Anies-Cak Imin. Bila diterapkan margin of error, pasangan Anies-Cak Imin bisa menempel Ganjar Mahfud.
"Di saat yang sama Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mendekat jaraknya. "Kalau kita gunakan margin of error 2,9, Ganjar dan Anies ini bisa bertemu," papar Hanta.
Advertisement
Poltracking: Elektabilitas Prabowo 39,8 Persen, Ganjar 30,5 Persen, Anies 24,2 Persen
Poltracking Indonesia melakukan survei elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres). Hasilnya, bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.
Pada simulasi tiga calon presiden, elektabilitas Prabowo mencapai 39,8 persen. Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo 30,5 persen, dan Anies Baswedan 24,2 persen. Sementara, responden yang tidak menjawab atau tidak tahu 4,5 persen.
"Prabowo Subianto 39,8 persen, Ganjar Pranowo 30,5 persen, Anies Baswedan 25,2 persen," jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat paparan survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Ketika menggunakan simulasi surat suara, hasilnya menunjukkan responden yang tidak tahu atau tidak menjawab mengecil, yaitu 1,6 persen. Perolehan suara Prabowo mencapai 41,7 persen, Ganjar Pranowo 31 persen, dan Anies Baswedan 25,7 persen.
Apabila melihat dari tren elektabilitas, Prabowo dan Anies Baswedan meningkat. Sementara, Ganjar Pranowo menurun.
Prabowo konsisten naik pada satu tahun terakhir. Dalam dua survei terakhir kenaikannya 2,8 persen. Dari 38,9 persen pada September 2023 menjadi 41,7 persen.
Sedangkan, kenaikan Anies Baswedan sampai 5,8 persen. Dari 19,9 persen pada September 2023 menjadi 25,7 persen pada November 2023.
"Kenaikan Anies Baswedan cukup tajam, terakhir kenaikannya hampir 6 persen," jelas Hanta.
Sementara, Ganjar Pranowo menurun pada dua survei terakhir. Dari 37 persen pada September 2023 menjadi 31 persen pada November 2023. "Pak Ganjar agak fluktuasi tapi dua bulan terakhir ada penurunan, turun sekitar 6 persen," jelas Hanta.