Survei IPO: Elektabilitas PAN Ketiga di Kalangan Gen Z dan Milenial

Survei IPO digelar pada periode 10-17 November 2023 dengan skala nasional terhadap 1.400 responden dengan multistage random sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan sebesar 2,5 persen dan tingkat akurasi 95 persen.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 20 Nov 2023, 17:02 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 15:49 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan jelang mendaftarkan 580 bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023) (Istimewa)
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan jelang mendaftarkan 580 bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) di kalangan muda Gen Z dan Milenial di posisi tiga. Keberadaan PAN di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dimana mendukung Prabowo-Gibran menjadi faktor penentu partai berlambang matahari terbit itu menempati posisi tersebut.

Survei IPO digelar pada periode 10-17 November 2023 dengan skala nasional terhadap 1.400 responden dengan multistage random sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan sebesar 2,5 persen dan tingkat akurasi 95 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menyatakan bahwa meskipun PAN menduduki posisi ketiga. Namun demikian, ini memberikan peluang besar bagi partai tersebut untuk memperoleh dukungan dari pemilih pemula, terutama mengingat signifikannya jumlah pemilih muda yang mencapai 52 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan. 

"Elektabilitas PAN di kalangan pemilih pemula ini linier dengan hasil yang diperoleh oleh Partai Gerindra yang meraih posisi pertama dengan poin 21,7 persen. Juga dari elektabilitas Prabowo di kalangan pemilih muda yang menempati posisi pertama dengan poin 31,4 persen, Ganjar Pranowo 29,5 persen, dan 21,7 persen memilih Anies Baswedan, sementara 11,6 persen belum menentukan pilihan," terang Dedi dalam keterangan, Senin (20/11/2023).

"Dengan meraih posisi ketiga, PAN memiliki peluang besar mendapatkan dukungan dari pemilih pemula, meski 21,2 persen dalam survei tersebut belum menentukan pilihannya" Dedi menambahkan.

 

 

 


Kian Populer

Selan elektabilitas, survei IPO juga mencatat PAN mengalami peningkatan popularitas dengan menempati posisi keenam dan tercermin dalam persentase dari 72,5 persen menjadi 74,5 persen.

Dedi Kurnia Syah menyatakan, bahwa kenaikan ini disebabkan oleh dukungan PAN kepada Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Menurutnya, keputusan tersebut tepat mengingat elektabilitas Prabowo saat ini tertinggi dibandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Keputusan PAN bergabung dengan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden sudah tepat, karena tingkat elektabilitas Prabowo saat ini juga tertinggi dibandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo," ungkap Dedi.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa Prabowo Subianto memimpin elektabilitas di antara calon presiden lainnya, dengan 37,5 persen, diikuti oleh Anies Baswedan (32,7 persen) dan Ganjar Pranowo (28,3 persen). Meskipun dalam simulasi top of mind, Prabowo tetap menjadi pilihan utama dengan 31,5 persen.

Selain itu, survei mencatat elektabilitas partai politik untuk Pemilu 2024. PDI Perjuangan memimpin dengan 23,8 persen, diikuti oleh Partai Gerindra (16,5 persen) dan Partai Kebangkitan Bangsa (9,4 persen). PAN berada di posisi keenam dengan 6,4 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya