Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menjawab tudingan cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka soal Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang disebut membawa minuman botol plastik saat debat cawapres, Minggu 21 Januari 2024.
Anies menyatakan, Gibran telah salah menerima bisikan soal botol plastik yang ia tujukan untuk menyerang Cak Imin saat debat itu.
Baca Juga
"Mungkin terima bisikannya salah itu," kata Anies dalam acara 'Desak Anies edisi Pendidikan' di Rock Convention Hall, Yogyakarta Selasa (23/1/2024).
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengaku bingung dengan tudingan Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, kata Anies, saat pernyataan itu dilontarkan Gibran, dia sempat mencari wujud botol plastik yang dimaksud Gibran.
Pasalnya, ujar Anies, Timnas AMIN sama sekali tidak membawa botol plastik saat debat cawapres Minggu malam itu berlangsung.
"Padahal dari kemarin kita juga pakai tumbler. Saya tuh malah kaget juga plastik, mana yang bawa plastik gitu kan," ucap Anies.
Debat Cawapres, Gibran Sebut Cak Imin Pakai Botol Plastik
Diketahui, cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka, menanggapi pertanyaan cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait strategi dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Gibran menyentil pertanyaan Cak Imin dengan botol plastik. Pasalnya, Cak Imin menggunakan botol minum berbahan plastik, di mana bahan tersebut merupakan bahan yang lama terurai.
"Gus Imin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup kok pakai botol-botol plastik itu, padahal saya, Pak Ganjar, dan Prof Mahfud pakai botol kaca, itu bagaimana komitmennya. Tapi gak apa-apa kita kembali ke topik," kata Gibran dalam debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Januari 2024.
Kendati begitu, Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan adalah dengan melaksanakan pembangunan Indonesia sentris, tidak Jawa Sentirs.
"Intinya disini kita sudah berkomitmen untuk yang namanya pembangunan tidak boleh lagi Jawa Sentris, harus mulai Indonesia Sentris," ujarnya.
Advertisement
