Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya mendatangi wilayah Kota Depok, yakni Situ Rawa Kalong dan kantor DPD PAN Kota Depok. Bima Arya mengaku ingin belanja masalah untuk bekal maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Bima Arya mengatakan, kedatangannya ke Kota Depok ingin belanja masalah yang merupakan bagian dari ikhtiarnya maju pada Pilgub Jabar. Bima Arya akan berkeliling Jawa Barat mengetahui permasalahan di Jawa Barat.
Baca Juga
“Saya hari ini turun ke sini ingin belanja masalah, ini bagian dari ikhtiar untuk berkeliling ke Jawa Barat, ingin peta lapangan dan yang kedua minta dukungan dari warga,” ujar Bima Arya, Rabu (15/5/2024).
Advertisement
Bima Arya menjelaskan, kedatangannya ke Situ Rawa Kalong Depok melihat langsung asset potensi yang luar biasa bagi Kota Depok dan Jawa Barat. Namun aset tersebut tidak jelas dalam kewenangan pengelolaannya.
“Siapa yang memiliki kewenangan nggak jelas, siapa yang bisa mengelola dan mengembangkan,” jelas Bima Arya.
Masukan
Bima Arya mendapatkan masukan dari Pokdarwis Situ Rawa Kalong bahwa lahan Situ Rawa Kalong menjadi mangkrak. Hal itu disebabkan kewenangan pengembangan yang belum jelas, peran dari provinsi diharapkan dapat membantu dan menjemput bola menyelesaikan masalah situ.
“Harusnya bisa dikoordinasikan, difasilitasi, aspirasi warga itu harus didengar karena mereka punya konsep, mereka tahu wilayah,” ucap Bima Arya.
Aspirasi dan konsep warga dapat disampaikan ke Pemerintah kota dan melanjutkan ke Provinsi Jawa Barat. Terkait dengan penganggaran penataan Situ, Pemerintah Kota Depok dapat meminta bantuan ke Provinsi Jawa Barat.
“Jadi lokasi Situ bukan saja danau atau seperti yang bisa mencegah banjir, tapi bisa menjadi sumber meningkatnya kegiatan warga sekitar,” terang Bima Arya.
Advertisement
Takjub
Bima Arya merasa takjub dengan keberadaan Situ di Kota Depok yang mencapai 23 Situ. Namun Bima Arya menyayangkan, baru terdapat satu Situ yang dapat dibangun namun kondisinya belum memiliki kejelasan.
“Saya lebih kaget lagi, ketika diceritakan ada 23 setu, satu yang baru dibangun, itupun sekarang terkatung-katung,” ungkap Bima.
Bima Arya mengakui, sebelum datang ke Depok sempat memposting di media sosial untuk meminta rekomendasi tentang Kota Depok. Sebanyak 80 persen Bima Arya mendapatkan masukan soal makanan dan 20 persen tentang curhatan Kota Depok.
“Ada curhat tentang perempatan Citayam, ada curhat tentang Sawangan, ada curhat tentang setu-setu tadi, ada curhat tentang beberapa ruas jalan yang menimbulkan kemacetan dan lain-lain, kira-kira begitu,” tutur Bima Arya.