Bantah PDIP, Golkar Tak Ragukan Kapasitas Bobby Maju di Pilkada Sumut

Ace menilai sangat tidak tepat jika majunya Bobby dikaitkan dengan Presiden Jokowi. Karena, kinerja Bobby sangat baik saat menjabat sebagai Wali Kota Medan.

oleh Tim News diperbarui 10 Jul 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2024, 16:15 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution Sambangi Markas PKB
Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyambangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat kurang tepat yang mempertanyakan kapasitas Bobby Nasution maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera Utara (Sumut).

Ace menjelaskan, alasan Partai Golkar mendukung Bobby di Pilgub Sumut lantaran pengalamannya selama menjadi Wali Kota Medan.

"Mas Bobby jelas beliau pernah menjadi, saat ini juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Medan. Tentu kapasitas beliau sebagai kepala daerah bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat gitu," kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024)."Maka sangat tidak tepat jika ada pihak yang mempertanyakan soal kapasitasnya Mas Bobby," sambung dia. 

Oleh sebab itu, Ace menilai sangat tidak tepat jika majunya Bobby dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena, terbukti kinerja Bobby sangat baik saat menjabat sebagai Wali Kota Medan.

"Saya kira dengan melihat kinerja beliau sebagai wali kota Medan, tentu kita bisa menilai gitu ya sejauh mana kinerja beliau dan kapasitas beliau yang memiliki kelayakan untuk menjadi calon gubernur di Sumatera Utara," ujar dia. 

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyindir soal partai politik yang banyak mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk maju di Pilgub Sumatera Utara. 

Dia mempertanyakan, partai politik yang mendukung Bobby apakah karena sosok Bobby atau karena sosok mertuanya yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Pilkada Sumut ya, untuk Mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena Mas Bobby nya atau karena mertuanya? Itu pertanyaannya," kata Djarot, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7). 

Dukungan Banyak Parpol Tidak Jamin Menangkan Pilkada

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat bertemu Wali Kota Medan Bobby Nasution disela kunjungannya di Sumut, pada Jumat (15/12/2023).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat bertemu Wali Kota Medan Bobby Nasution disela kunjungannya di Sumut, pada Jumat (15/12/2023). (Dok. Media PAN)

Diketahui, Bobby sudah mendapat dukungan secara resmi dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara partai lain seperti NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih mempertimbangkan untuk mendukung Bobby.

Menurut Djarot, meski sudah didukung oleh banyak partai politik, belum tentu menjadi faktor kemenangan Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024. Semua tergantung rakyat yang memilih.

"Maka sebab itu, kita lebih banyak mendengarkan suara rakyat di sana, menghendakinya seperti apa. Jadi belum tentu juga pendukung partai yang banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya, super koalisi kek atau super apa ya, gemuk banget gitu ya, itu belum tentu juga (menang). Karena yang menentukan kan rakyat juga," ujar Djarot.

"Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari Mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya (Jokowi)?" sambungnya.

PDIP Kemungkinan Besar Usung Kader Sendiri

Bobby Nasution menerima pinangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara (bakal Cagub Sumut) di Pilkada 2024 dan kini mencari bakal cawagub perempuan.
Bobby Nasution menerima pinangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara (bakal Cagub Sumut) di Pilkada 2024 dan kini mencari bakal cawagub perempuan. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Lebih lanjut, kata Djarot, PDIP masih memiliki peluang untuk mengusung kadernya sendiri. Namun, partainya tetap membuka komunikasi dengan partai lain untuk di Pilgub Sumut 2024.

"Ya kita lihat saja, kita lihat saja nanti," kata Djarot.

"Artinya apa, di Sumatara Utara, PDI Perjuangan ini relatif aman ya. Artinya bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tetap membuka komunikasi dengan partai-partai yang belum bergabung ke sono (dukung Bobby)," ujar Djarot.

Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya