Survei: Pramono Anung-Rano Karno Unggul dari Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun Jelang Pilkada Jakarta 2024

Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkini terkait elektabilitas pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Pilkada Jakarta 2024. Siapa unggul?

oleh Tim News diperbarui 10 Okt 2024, 08:25 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 20:20 WIB
Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024, Setiap Pasangan Calon Sampaikan Visi-Misi
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menyampaikan visi misi dalam segmen pertama pada debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkini terkait elektabilitas pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya, untuk pilihan top of mind tingkat elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno mencapai 37,1%.

"Kemudian, pasangan Ridwan Kamil-Suswono dipilih sebanyak 30,4% sedangkan pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mencapai 4,6%, dan yang tidak atau belum memilih mencapai 27,9%," ujar Direktur Eksekutive PSI Mahendra Zaini dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).

Dia mengatakan, survei juga menyertakan pertanyaan tertutup yang merupakan jenis pertanyaan dalam survei atau kuesioner yang hanya memungkinkan responden untuk memilih di antara ketiga Paslon kepala daerah DKI Jakarta.

Perihal ini, kata Zaini, diberikan sampel surat suara Pilkada yang tertera nama dan gambar paslon untuk dipilih oleh responden.

"Adapun, hasil dari tabulasi pengumpulan surat suara yang dipilih atau dicoblos menunjukan pasangan Pasangan Pramono Anung-Rano Karno dipilih sebanyak 52,6%," ucap dia.

"Kemudian, pasangan Ridwan Kamil-Suswono dipilih sebanyak 35,4% lalu pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana dipilih sebanyak 5,4% dan yang tidak memilih sebanyak 6,6%," sambung dia.

Sementara, lanjut Zaini, untuk tingkat popularitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno mencapai 79,3% dan tingkat akseptabilitas mencapai 84,3%.

Kemudian, kata dia, untuk pasangan Ridwan Kamil -Suswono tingkat popularitas mencapai 75,8% dan tingkat akseptabilitas mencapai 54,7% lalu pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana tingkat popularitas mencapai 31,3% serta tingkat akseptabilitas mencapai 18,4%.

"Hasil Survei ini mengungkap bahwa Kalahnya pasangan Ridwan Kamil-Suswono oleh pasangan Pramono Anung - Rano Karno punya korelasi dengan penilaian dari 82,1% warga Jakarta. Yang menyatakan bahwa Kinerja Ridwan Kamil dinilai di Jawa Barat kurang memuaskan serta dianggap gagal menciptakan kemajuan ekonomi Jawa Barat," papar Zaini.

 

Hasil Survei Lainnya

Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024, Setiap Pasangan Calon Sampaikan Visi-Misi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta menggelar debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Tampak pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono saat menyampaikan visi misi dalam segmen pertama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Hal tersebut, lanjut Zaini, memiliki korelasi dengan hasil survei terhadap mantan relawan Ridwan Kamil saat maju sebagai Cagub Jawa Barat, bahwa 71,4% Relawan Rindu Jabar Juara menyatakan kinerja Ridwan Kamil tidak memuaskan masyarakat Jawa Barat.

"Di mana relawan Ridwan Kamil ini menilai selama 4 tahun kepemimpinannya, kinerja Ridwan Kamil sebagai kepala daerah masih minim prestasi dan lebih banyak pencitraan kosong saja," ucap dia.

"Hal kinerja yang kurang memuaskan dari Ridwan Kamil selama menjadi Gubernur Jawa Barat terkomfirmasi dengan Data BPS menunjukkan pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin di Jawa Barat ada di angka 3,615 juta saat Ridwan Kamil mulai menjabat Gubernur Jawa Barat," sambung dia.

Sedangkan di akhir Jabatan Ridwan Kamil pada 2023, lanjut Zaini, jumlah penduduk miskin Jawa Barat meningkat berada di angka 3,89 juta jiwa per Maret 2023. Selain itu, angka pengangguran di Jawa Barat per Februari 2023 menempati posisi kedua tertinggi di Indonesia.

"Dan dari data survei juga terungkap mayoritas responden tidak menginginkan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jakarta karena punya raport merah saat menjadi pemimpin di Jawa Barat," ucap dia.

"Berbeda Jokowi-Ahok saat maju sebagai Gubernur dan wakil gubernur Jakarta memiliki nilai raport kepemimpinan yang memuaskan saat menjadi kepala daerah," sambung Zaini.

 

Penilaian Warga Jakarta

Sesi Tanya Jawab Warnai Debat Perdana Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Debat mengangkat tema 'Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global'. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Zaini menjelaskan, penarikan sampel survei ini sebanyak 1800 responden yang merupakan warga provinsi Jakarta yang sudah terdaftar di DPT Pilkada 2024.

"Survei menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.31% dan tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling," terang dia.

Menurut Zaini, sampel berasal dari 5 Kota Administrasi dan 1 Kabupaten Administrasi di Provinsi Jakarta. Sementara teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka.

"Survei dilakukan pada 29 September-7 Oktober 2024," tandas dia.

Sementara itu, Pengamat Politik Nahdaltul Ulama Rikal Dikri menilai, kalahnya Ridwan Kamil-Suswono dalam survei membuktikan bahwa Warga Jakarta juga tahu kinerja dan prestasi Ridwan Kamil selama menjadi Gubernur Jawa Barat.

"Demikian dimaksud, tidak ada prestasi dan kebijakan kebijakan yang membuat Jawa Barat jauh lebih maju," kata Rikal.

Survei ini, lanjutnya, juga menunjukan bahwa Warga Jakarta ogah dipimpin oleh mantan Gubernur yang dinilai warganya gagal dalam menuntaskan janji janji kampanyenya dalam evaluasi kinerja, pemenuhan janji politik.

"Serta implementasi visi misi Ridwan Kamil sebagai gubernur Jawa Barat Dimana tentang tentang program prioritas atau unggulan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat. Hanya 54,5 persen dijalankan dan 45,5 sisanya tidak pernah terlaksana Jakarta 9 Oktober 2024," tukas dia.

Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya