Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK), mengatakan akan mempromosikan Jakarta untuk menarik investor agar mau berinvestasi usai tak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara. RK juga memamerkan hasil kerjanya saat menjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Hal tersebut disampaikan RK saat bertemu dengan Pengusaha Pejuang Bersatu di SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2024). Dia percaya bahwa rezeki harus dijemput.
Baca Juga
"Tugas saya sekarang memperbanyak pekerjaan dan investasi. Ini mohon maaf, waktu saya gubernur di provinsi sebelah, lima tahun, ranking satu investasinya. Karena saya punya prinsip, rejeki itu harus dijemput, bukan ditunggu. Rejeki itu saya ulangi harus dijemput," kata RK.
Advertisement
Menurut RK, kala itu dia rajin menjalin komunikasi dengan negara tetangga hingga memperoleh dana hibah sampai miliaran. Dia bilang, gubernur tak bisa hanya duduk diam di Balai Kota.
"Jadi saya datanglah ke Jepang, dapat hibah Rp 300 miliar. Saya ketok pintu ke Korea, dapat hibah Rp 500 miliar. Enggak bisa, duduk di Balai Kota berharap Jepang datang, ngasih hibah Rp 300 (miliar), berharap Korea datang, kasih Rp 500 (miliar). Saya harus ke sana," jelasnya.
RK memastikan, bakal melakukan hal yang sama jika terpilih menjadi gubernur Jakarta. Dia juga akan memetakan bidang apa yang mesti dikembangkan di Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota.
"IKN itu kalau jadi ya, akan mengurangi perdagangan Jakarta Rp 30 triliun sepetinya begitu per tahun. Jadi kita harus kompensasi," kata Ridwan Kamil.
RK Ingin Jakarta Jadi Kota Konser
Ridwan Kamil (RK), mengatakan Jakarta harus menjadi kota yang aktif menggelar konser usai tak lagi menjadi ibu kota negara. Konser yang digelar di Jakarta tak hanya menghadirkan musisi lokal, tapi juga mancanegara.
"Ya ini harus jadi kota konser dari kelas Dewa 19, sampai Blackpink, sampai Coldplay harus aman, nyaman di sini," kata RK dalam pertemuan dengan Pengusaha Pejuang Bersatu di SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat tersebut kemudian membandingkan gelaran konser Taylor Swift di Singapura yang dihelat hingga 7 kali.
Menurutnya, hal itu harusnya bisa berlaku sama di Indonesia. RK menilai, menjadi kota konser bakal membuat perputaran ekonomi di Jakarta akan menjadi lebih masif.
"Kalau Taylor Swift bisa di Singapur 7 kali masa kita enggak bisa. Setengahnya kan orang Indonesia, beli tiket di Singapur, nginap di Singapur kan duitnya lari ke sana. Coba kalau di Jakarta, betul? Oleh sebuah upaya bersama kan. Betapa uangnya berputar kan," ucap RK.
Â
Advertisement
Perluas Pusat Bisnis
Tidak hanya itu, RK juga berencana memperluas keberadaan Central Business District (CBD) di wilayah Jakarta. Termasuk CBD khusus digital bagi para perusahaan start up seperti Astana di Kazakhstan.
"Saya kalau takdirnya ada mau bikin CBD khusus digital. Udah ada di Kazakhstan nanti kalau terpilih saya mau ke Kazakhtan keren banget. Itu semua start up di gratiskan," kata RK.
"Tapi bagi hasil kalau si start up-nya sukses dia dikasih sekian persen dari profitnya ke pemilik CBD-nya. Dengan model begitu waduh ribu-ribu tenant-nya semua ke sana," ucap RK menandaskan.