Caleg Demokrat Bali Dilarang Selingkuh dengan Calon Lain

Kolaborasi harus dilakukan dengan sesama kader secara linear

oleh Dewi Divianta diperbarui 15 Okt 2018, 20:51 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 20:51 WIB
Demokrat Bali
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, I Made Mudarta (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, I Made Mudarta mengingatkan kepada calon legislatornya (caleg) untuk tidak berkolaborasi dengan caleg dari partai lain. Hal itu ditegaskan Mudarta di sela Pelantikan Dewan Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting Partai Demokrat se-Kota Denpasar di Hotel Bali, Minggu 14 Oktober.

Pada kesempatan itu ia melanjutkan, beberapa waktu lalu ia menemukan caleg dari Partai Demokrat yang berkolaborasi dengan caleg dari partai lain.

"Sekarang wajib hukumnya tandem linear sesama kader dan tidak boleh selingkuh (kolaborasi dengan caleg partai lain). Tempo hari banyak kita lihat caleg kami di level kabupaten tandem dengan caleg partai lain. Sekarang wajib hukumnya biru semua," tutur Mudarta.

Untuk menertibkan hal itu, Mudarta mengaku seluruh caleg sudah menandatangani pakta integritas. Hanya saja, ia melanjutkan, ketentuan itu hanya berlaku untuk kader, jajaran pengurus dan caleg Partai Demokrat.

"Kalau ada caleg Partai Demokrat yang bisa merangkul warna lain itu lebih bagus. Tapi yang diwajibkan itu kader dan simpatisan seluruh Bali memilih caleg kami, terkhusus DPR RI," ujarnya.

Ia melanjutkan, saat ini seluruh mesin partai hingga tingkat ranting sudah bergerak untuk memenangkan Partai Demokrat. Sebab, pada Pemilu 2019 Partai Demokrat memiliki target untuk menaikkan perolehan kursi DPR RI dari dua kursi pada Pemilu 2014 menjadi tiga kursi.

"Jajaran pengurus seluruhnya harus fokus memenangkan Partai Demokrat. Dengan melihat konsolidasi yang kita sudah lakukan, kami optimistis target itu tercapai," kata Mudarta.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya