Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman meminta kepada para tokoh dan petinggi partai politik untuk mengingatkan para pendukungnya menjaga ketertiban jelang pencoblosan Pemilu Serentak 2019.
Hal ini menyusul kericuhan antarkelompok massa yang terjadi di di Jalan Wates Km 8, Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, Minggu 7 April 2019.
"Saya pikir tokoh-tokoh besarnya bisa memberikan imbauan memberikan mengajak supaya tidak perlu lagilah ribut-ribut untuk proses demokrasi yang baik ini," kata Arief di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 8 April 2019.
Advertisement
Menurut Arief, banyak cara untuk menyelesaikan masalah bila merasa keberatan atas proses pemilu. Salah satunya melalui jalur hukum yang telah disediakan.Â
"Kan memang kalau ada keberatan ada catatan semua bisa dicarikan jalan keluarnya dengan baik kerangka hukum juga sudah disediakan,"Â tambah Ketua KPUÂ itu.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kericuhan di Sleman
Kericuhan terjadi di Jalan Wates Km 8, Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, Minggu 7 April 2019. Kericuhan ini melibatkan sekelompok massa yang akan berangkat kampanye ke Alun-alun Wates, Kabupaten Kulonprogo.
Seorang saksi mata, Anton Prabu (40) mengatakan kericuhan bermula saat sekelompok massa tiba-tiba mendatangi Padukuhan Ngaran. Massa ini kemudian masuk ke dalam gang kampung yang berada di samping SPBU Gamping.
"Mereka masuk dan langsung melempari. Ada satu mobil yang terparkir di gang terkena lemparan sampai kacanya pecah," ujar Anton di lokasi kejadian, Minggu (7/4).
Sementara Kapolda DIY, Irjen Ahmad Dofiri menerangkan massa yang terlibat gesekan merupakan massa yang sedang berangkat kampanye menuju ke alun-alun Wates.
Dia menerangkan jumlah massa yang datang ke kampanya akbar nasional jumlahnya cukup besar. Dofiri mengungkapkan sebagian massa kampanye menggunakan sepeda motor.
"Hari ini memang ada kampanye di Alun-alun Wates. Peserta cukup banyak 10 sampai 15 ribu. Kebanyakan berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Sehingga terjadi rombongan yang cukup panjang di Jalan Wates. Jadi saat berangkat terjadi sedikit gesekan, tapi tidak masalah, langsung berhasil kita halau," urai Dofiri.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement