Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menjamin skema pembiayaan perumahan pada 2016 akan lebih baik dan lebih komplit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain Kredit Pemilikan Rumah berbasis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP), akan disediakan pula skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Uang Muka (SUM).
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Maurin Sitorus mengungkapkan, pada tahun depan Program Sejuta Rumah sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berbeda dengan tahun ini, dimana pembiayaan FLPP hanya Rp 5,1 triliun, mengingat pencanangan program tersebut baru dilakukan pada 29 April 2015 atau setelah APBN dan APBN-P 2015 disahkan.
Menurut Maurin, Kementerian PU-Pera sudah mengajukan pagu indikatif untuk pembiayaan perumahan tahun 2016 kepada Kementerian Keuangan. Pagu Indikatif yang diajukan mencapai Rp 9,3 triliun untuk KPR FLPP, dan untuk subsidi selisih bunga sebesar Rp 900 miliar.
"Angka itu memang masih jauh dari besaran ideal, tapi setidaknya lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ungkap Maurin dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Senin (13/7/2015).
Pemerintah akan menerapkan skim KPR FLPP dan skema subsidi selisih bunga secara bersamaan pada 2016. Adapun mekanismenya adalah, pemerintah akan menerapkan terlebih dahulu skema KPR FLPP dari awal tahun hingga dana FLPP sebesar Rp 9,3 triliun habis yang diprediksi mampu mendanai 100 ribu unit rumah. Selanjutnya akan diberlakukan skema subsidi selisih suku bunga.
"Hal ini sama dengan konsep pembiayaan yang kami jalankan pada tahun ini, dimana mulai Juli 2015 diberlakukan skema subsidi selisih bunga," kata Maurin.
Mengenai sumber pendanaan untuk skema selisih bunga, dia menjelaskan dananya 100 persen akan disiapkan oleh perbankan, sedangkan pemerintah nanti yang akan membayar selisih suku bunganya. Misalnya suku bunga pasar sebesar 12 persen, setelah dipotong 5 persen lewat skema KPR FLPP, maka selisih bunganya 7 persen akan ditanggung pemerintah.
“Kami sudah hitung, pemberlakuan skema subsidi selisih bunga ini tidak akan merugikan perbankan. Profit bank akan tetap dan masyarakat berpenghasilan rendah atau debitur tetap membayar suku bunga sebesar lima persen dengan tenor hingga 20 persen," papar Maurin.
Saat ini realisasi KPR FLPP dari Januari – Mei 2015 telah mencapai 28.740 unit dan mulai Agustus sampai Desember 2015 dengan skim subsidi selisih bunga diperkirakan realisasi bisa bertambah 55 ribu unit lagi.
Tahun ini, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk subsidi uang muka sebesar Rp 220 miliar untuk 55 ribu unit rumah. Kemudian apakah masyarakat dapat mengakses fasilitas skim subsidi selisih bunga dan subsidi uang muka secara bersamaan?
Maurin menyatakan hal tersebut dimungkinkan, akan tetapi pemerintah akan memperketat peraturan terkait dengan persyaratan bagi masyarakat untuk mengakses subsidi uang muka hanya bagi masyarakat dengan gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Reporter: Muhammad Rinaldi
(Rinaldi/Gdn)
Skema Pembiayaan Perumahan Dipastikan Lebih Baik di 2016
Realisasi KPR FLPP dari Januari hingga Mei 2015 telah mencapai 28.740 unit.
diperbarui 13 Jul 2015, 17:11 WIBDiterbitkan 13 Jul 2015, 17:11 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Cara Mudah Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Daun Mint, Bisa Dicoba di Rumah
Israel Siap Balas Dendam, Harga Minyak Mentah Makin Mahal
Ten Hag Dipecat, Manchester United Pakai Pelatih Italia yang Didukung Sir Alex
Ahmad Muzani Akan Dilantik Jadi Ketua MPR Hari Ini Pukul 10.00 WIB
Cagar Alam Mutis Timau di NTT Berubah Status Jadi Taman Nasional
Redmi Note 8 Pro Spesifikasi, Pilihan yang Menarik di Kelas Smartphone Menengah
Bertamu ke Markas Lille, Real Madrid Tak Berkutik
Han So Hee Menyesal Tindik Wajah, padahal Bisa Pakai Stiker Tindikan Palsu
Heru Budi Serahkan 20 Kunci Rumah Hasil Revitalisasi untuk Korban Kebakaran Menteng
8 Tentara Israel Tewas dalam Perang dengan Hizbullah
Azizah Salsha Dampingi Ayahnya yang Kembali Dilantik Jadi Anggota DPR, Jari Tangannya Jadi Sorotan
Google Lens Kini Bisa Tanya Jawab Pertanyaan Lewat Video, Begini Caranya