Liputan6.com, Jakarta Meski agak terlambat, musim hujan akhirnya tiba. Hujan yang turun membuat udara lebih segar dan bersih. Namun demikian, Anda juga harus bersiap menyambut datangnya hujan. Jangan sampai Anda justru kerepotan saat berteduh di dalam rumah.
Seperti dikutip dari Rumah.com, berikut ini bagian-bagian dari rumah yang harus Anda perhatikan saat memasuki musim hujan.
Baca Juga
1. Atap rumah
Advertisement
Bagian rumah terpenting untuk diperhatikan dalam menghadapi musim hujan, sudah pasti, adalah atap rumah. Ini adalah pelindung pertama dan paling utama dari sebuah rumah.
Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah memeriksa genteng. Segera betulkan letaknya jika ada yang melorot dan jangan berpikir dua kali untuk mengganti genteng yang retak.
Jika rumah Anda menggunakan atap dari asbes atau beton, perhatikan dengan seksama, apakah ada retak di sana. Untuk retak lembut, Anda bisa melapisinya dengan pelapis anti air.
Namun jika keretakannya sudah cukup parah, mau tak mau Anda harus membobok dan memplester kembali.
Retak lembut memang tidak menimbulkan kebocoran secara langsung, namun air yang merembes akan membuat atap menjadi lapuk.
2. Plafon
Setelah genteng, kini bergeser ke plafon. Perhatikan plafon Anda. Sebaiknya segera diganti jika ada yang mulai membusuk. Sebab jika tidak, plafon bisa ambruk dan biaya perbaikan menjadi jauh lebih mahal.
Dinding
3. Dinding
Atap yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan air hujan merembes hingga ke dinding. Akibatnya, dinding menjadi lembab dan berjamur. Setelah Anda mengatasi masalah di bagian penutup rumah, saatnya membereskan dinding.
Jika dinding sudah berjamur, mau tak mau harus dikerok dan dicat ulang. Dinding bagian luar wajib dilapisi pelapis antiair jika ingin memiliki dinding yang awet.
Jika terdapat keretakan pada dinding, Anda harus membobok dan memplester ulang sebelum mengaplikasikan pelapis antiair.
Dinding batu alam menjadi tren dekorasi fasad rumah saat ini. Indah memang, tetapi membutuhkan penanganan ekstra karena batu alam memiliki banyak pori.
Untuk mencegah rembesan air, dinding macam ini musti dilapisi vernis. Proses ini harus dilakukan berulang setiap enam bulan sekali.
4. Lantai
Perbaikan jalan dengan menggunakan cor beton kerap dilakukan. Hal ini membuat permukaan jalan meningkat. Perhatikan tinggi jalan dengan lantai rumah Anda.
Jika lantai rumah Anda lebih rendah, ada baiknya Anda merenovasinya sehingga saat hujan turun, air dari jalan tidak mengalir ke dalam rumah.
Â
Advertisement
Saluran air
5. Saluran air
Selesai mengatasi masalah di unit rumah Anda? Kini saatnya memperhatikan lingkungan rumah. Periksa saluran air limbah di depan rumah Anda. Bersihkan kotoran yang ada di dalamnya agar air tidak tersumbat dan mengakibatkan banjir.
6. Lampu penerangan di luar rumah
Periksa kabel-kabel yang terhubung ke berbagai peralatan listrik di luar rumah, termasuk lampu penerangan. Segera lapisi kembali jika ada yang terkelupas. Jika terkena air, kabel yang terkelupas ini bisa menyebabkan arus pendek atau korslet.
Lebih dari itu, fatal akibatnya jika kabel tersebut terendam genangan air hujan. Air menjadi penghantar listrik yang sangat efektif. Jangan sampai Anda tersengat listrik hanya karena lalai.
Jika masih menggunakan arus AC untuk peralatan di luar ruangan, ada baiknya diganti dengan arus DC agar lebih aman.
7. Konsultasi dengan ahli
Setiap rumah memiliki karakter dan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Agar tak salah dalam merenovasi hunian Anda, ada baiknya berkonsultasi dengan ahlinya. (Boy/Ndw)