Liputan6.com, Jakarta Hunian vertikal atau apartemen hingga kini masih menjadi alternatif bagi sebagian orang yang menginginkan gaya hidup praktis.
Ya, apartemen memang cukup ideal terutama bagi kaum urban yang membutuhkan jarak singkat dengan pusat bisnis dan perkantoran.
Selain itu, luasan apartemen yang tidak terlalu besar memungkinkan si penghuni tak perlu membersihkannya secara intensif. Bertolak belakang dengan tinggal di rumah tapak (landed house).
Advertisement
Harga satu unit apartemen kelas menengah pun kerap dibanderol lebih rendah dibanding rumah tapak. Kisarannya mulai Rp300 juta hingga Rp500 juta.
Dikutip dari Rumah.com, Anda bisa menemukan fakta ini saat berkunjung ke sejumlah apartemen di timur Jakarta, sebut saja di antaranya Apartemen Sentra Timur Residence dan Apartemen Titanium Square.
Jika tertarik, solusi membeli apartemen ini dapat dilakukan secara langsung dengan menghubungi pihak marketing developer atau meminta bantuan agen properti (broker).
Opsi kedua biasanya dibutuhkan oleh pekerja profesional yang mempunyai mobilitas tinggi.
Saat Anda memutuskan untuk membeli apartemen pilihan melalui jasa broker, ada beberapa poin penting yang harus Anda tanyakan secara detil kepadanya.
Sekilas lima pertanyaan berikut nampak sepele, akan tetapi siapa tahu bisa menjadi kendala di masa akan datang.
Pertama, apa saja fasilitas yang dimiliki apartemen?
Bila apartemen dibeli dengan tujuan ditempati, maka fasilitas merupakan faktor utama yang menjadi ketertarikan sejumlah orang.
Umumnya, pengembang baru akan membangun seluruh sarana yang dijanjikan, jika progress pembangunan gedung apartemen sudah berjalan hampir 80%.
Sebagai agen properti, ia tentu tahu apa saja fasilitas yang sudah ada dan yang akan direncanakan.
Anda wajib bertanya kepada broker, berapa jumlah slot parkir yang dimiliki apartemen, apakah memungkinkan untuk penghuni yang punya dua mobil, serta berapa besaran biaya bulanannya.
Kedua, bagaimana pangsa pasar apartemen?
Sementara bagi Anda yang berencana untuk menyewakan kembali unit apartemen tersebut, menanyakan perihal pangsa pasarnya kepada broker adalah poin pokok yang harus diucapkan.
Tujuannya, agar bisa memprediksi keuntungan yang akan didapat.
Agen properti tentu mengerti area mana yang tengah digemari kaum ekspatriat, eksekutif muda, mahasiswa, atau pekerja profesional.
Jawabannya akan mempermudah Anda dalam memperkirakan profil penyewa atau tetangga yang akan ditemui.
Mengetahui profil penghuni di sekitar unit apartemen yang akan Anda temui sehari-hari termasuk penting untuk memastikan keamanan serta kenyamanan tempat tinggal.
Ketiga, seperti apa desain dan kualitas bangunannya?
Pertanyaan berikut wajib diungkapkan kepada broker saat Anda membeli apartemen baik itu semi furnished maupun full furnished.
Minta ia menjelaskan seperti apa desain interiornya secara detil serta kualitas bangunanya.
Anda juga bisa bertanya berapa jarak ceilingnya, apa merk yang digunakan untuk saniter di kamar mandi, hingga bahan dasar pintu utama.
Sedangkan untuk apartemen yang telah dilengkapi perabot, sah-sah saja jika Anda ingin mengetahui kualitas dan kondisi mebelnya.
Terutama pada apartemen second (bekas), jika desain interior kurang menarik dan material furnitur telah sedikit usang, maka Anda bisa mengajukan penawaran harga yang lebih rendah.
Ini dikarenakan Anda harus sedikit merenovasi bahkan membeli perabotan baru, yang sudah tentu akan memakan biaya tambahan.
Keempat, apa saja yang perlu diperbaiki?
Poin pertanyaan terakhir berlaku untuk apartemen bekas. Pastikan broker berkata jujur tentang kerusakan yang ada di dalam unit apartemen.
Misalnya dinding retak, atap kamar mandi yang bocor, keran macet, atau lubang di sudut kamar tidur.
Tidak ada pertanyaan yang terlalu sederhana untuk diucapkan. Saat merasa sungkan untuk bertanya, ingatkan diri sendiri bahwa Anda adalah seorang pembeli dan tentunya tidak ingin berakhir masalah di kemudian hari.
Foto: Anto Erawan