Menyiasati Suara Bising di Ruang Tanpa Sekat

Punya rumah dengan desain ruang keluarga dan dapur tanpa sekat memang terkesan lega, namun bagaimana cara meredam suara bisingnya?

oleh Isnaini Khoirunisa diperbarui 29 Jun 2016, 07:05 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 07:05 WIB
redam suara
Punya rumah dengan desain ruang keluarga dan dapur tanpa sekat memang terkesan lega, namun bagaimana cara meredam suara bisingnya?

Liputan6.com, Jakarta Ruangan tanpa sekat atau biasa disebut sebagai open floor plan kini menjadi tata ruang yang tren di kalangan interior desainer. Kesan simpel dan luas yang dihadirkan pada ruangan menjadi alasan banyak orang menyukai gaya yang satu ini.

Sejumlah pengembang pun tak ragu mengadopsi area keluarga yang tanpa sekat pada setiap proyek perumahan barunya. Konsep ini menyatukan tiga fungsi ruang sekaligus tanpa sekat, seperti ruang keluarga, dapur dan meja makan menjadi satu.

(Baca Juga: Serba Serbi Konsep Desain Ruangan Terbuka)

Sayangnya, ruangan tanpa sekat ini menyimpan masalah besar sejak awal penerapannya, yaitu suara bising. Bagaimana tidak, suara acara televisi bisa berbaur dengan suara oseng masakan dan obrolan keluarga menjadi satu. Jika tidak diatasi dengan baik, tata ruang ini justru dapat merusak kenyamanan penghuninya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, coba empat trik yang dikutip dari Rumah.com

Amati Bentuk Ruangan Anda

Bentuk ruangan adalah hal pertama yang perlu diperhatikan ketika mendesain sebuah ruangan tanpa sekat. Sebagian orang enggan menggunakan tirai atau karpet untuk meredam suara, namun ada alternatif lain yang bisa dicoba.

Sebagai contoh, mendesain plafon yang lebih rendah pada satu bagian ruangan untuk menyerap suara. Selain itu, celah yang ada di ruang menonton televisi juga bisa Anda hias dengan material kayu.

Jika suara bising masih terasa, Anda terpaksa harus membagi dua ruangan dengan satu sekat namun dibiarkan ada celah terbuka tanpa pintu agar tetap terlihat lega. Sebagai contoh, untuk membagi ruang dapur dan ruang keluarga.

Pertimbangkan Dinding, Plafon dan Lantai

Setiap celah pada ruangan ternyata dapat difungsikan sebagai penyerap suara. Salah satunya rak buku yang disandarkan pada dinding. Faktanya deretan buku yang bertumpuk berfungsi sebagai penyerap suara yang baik.

Pada bagian lantai, karpet lebar dengan material yang tebal dapat menjadi pemantul suara yang juga efektif. Sementara itu, dinding Anda bisa di isi dengan material panel penyerap suara, seperti cork (kayu daur ulang) atau partisi rotan.

(Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Partisi Rotan Kayu)

Redam Suara dengan Kain

Desainer Interior Brad Ramsey menemukan bahwa ruang tanpa sekat dengan sedikit perabot berisiko mengalami gema suara yang besar. Untuk itu jika rumah open-space Anda terlihat masih cukup lega, bisa ditambahkan beberapa perabot, karpet dan tirai cantik untuk menghias ruangan. Pilih juga furnishing lunak seperti bantal atau lukiasan kanvas berbahan kain untuk meredam suara.

Buat Kesan Buka-Tutup Antar Ruangan

Cara lain yang bisa Anda coba meredam suara di ruang tak bersekat adalah menambah pintu atau tirai untuk memisahkan setiap ruangan. Ini bisa Anda aplikasikan pada area dapur. Ketimbang menambah pintu konvensional yang tebal, Anda bisa menggantinya dengan pintu geser yang transparan. Dengan begitu area keluarga dan dapur menjadi terpisah dan hening.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya