Liputan6.com, Jakarta Berbagai kebijakan ekonomi yang diluncurkan Pemerintah –perlahan tapi pasti– tampaknya mulai memberikan dampak positif bagi dunia bisnis properti di tanah air.
Sebut saja tax amnesty, stabilnya nilai tukar rupiah, Program Sejuta Rumah, dan berbagai kebijakan lainnya yang diluncurkan pemerintah terkait properti membuat geliat dunia properti kembali bergairah.
Terkait Program Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah, menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) tentang presentasi rumahtangga menurut provinsi dan status kepemilikan rumah-kontrak sewa 2012-2015, DKI Jakarta memiliki persentase yang cukup tinggi.
Advertisement
Untuk status kepemilikan rumah-kontrak sewa, DKI Jakarta mencapai persentase 34,13% pada 2015. Angka ini tentunya akan semakin meningkat jika tidak ada solusi dari stakeholders mengingat harga lahan dan rumah di Jakarta yang semakin mahal dan sulit dijangkau.
“Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Tantangannya adalah, bagaimana mengedukasi keluarga muda agar mengutamakan masalah papan ini sebagai basic needs,” ujar Agung Wirajaya, AVP Marketing Strategic Residential Agung Podomoro Land (APL).
Wacana ini mengemuka saat penandatangan MoU antara APL dengan PT. Wijaya Karya (WIKA) untuk pengembangan Podomoro Golf View (PGV), Rabu (31/8).
Dan bagi APL, proyek PGV yang merupakan kawasan hunian terpadu seluas 60 hektar yang berlokasi di Cimanggis, Depok, bisa jadi salah satu solusinya.
Kehadiran PGV belakangan ini memang cukup menyedot perhatian masyarakat, khususnya keluarga muda Jabodetabek yang mengidamkan perumahan yang cukup strategis, berudara segar, punya fasilitas lengkap dengan sarana transportasi yang mudah untuk menjangkau Jakarta.
Pola transportasi yang diaplikasikan PGV yang disebut TOD (Transit Oriented Development) yang cukup popular di Hongkong ini lokasinya hanya 19 km dari Cawang dan terintegrasi dengan stasiun Light Rapid Transit (LRT), serta pintu tol Jagorawi – Cimanggis Exit.
Proyek PGV yang dikembangkan anak perusahaan APL, yaitu PT. Graha Tunas Selaras (GTS), rencananya akan membangun 24 tower dengan total 37 ribu unit. Hal ini diharapkan membantu mengurangi backlog atau angka kekurangan rumah yang diperkirakan sebesar 11 – 14 juta unit.
Sementara itu, Paul Christian, Direktur PT. APL, menjelaskan bahwa progress pembangunan PGV sampai akhir Agustus ini sudah banyak kemajuan. “Progres pemancangan sudah mencapai 76% yang meliputi Tower Balsa, Cordia, dan Bahama.
“Target kami berdasarkan MoU dengan WIKA Gedung, tiga tower tersebut akan selesai akhir tahun 2016,” ujar Paul.
Agung juga menambahkan, “Pastinya kami membangun PGV dengan sungguh-sungguh melalui riset tentang hunian yang berkualitas, berfasilitas lengkap namun dengan harga terjangkau mengikuti kebijakan pemerintah.”
“Konsep kami, PGV akan menjadi hunian seperti San Antonio, Amerika Serikat, dan Clarke Quay, Singapura. Kami yakin 5 ribu unit pertama akan habis terjual tahun ini,” tambah Agung yang berharap kesuksesan Kalibata City yang juga dibangun APL akan kembali terulang di PGV.
Sumber: Rumah.com