Liputan6.com, Jakarta “Lebih baik ditinggal kawin daripada ditinggal pembantu”. Ungkapan humor hiperbolik ini kerap terdengar saat menjelang hari raya Idul Fitri, menggambarkan vitalnya peran seorang asisten rumah tangga.
Masyarakat saat ini, khususnya mereka yang tinggal di kota besar, sangat sibuk dengan urusan pekerjaan atau lainnya dan menyerahkan hampir semua pekerjaan rumah tangga ke tangan asisten rumah tangga (ART/PRT).
Besarnya peran ART biasanya baru terasa saat mereka pulang kampung, entah untuk sekedar merayakan lebaran, atau lebih buruk lagi, tak kembali lagi karena tak betah di rumah.
Advertisement
Baca Juga
Berbelanja, memasak, mencuci, menyapu, mengepel, menjaga anak dan mengurus rumah kini harus dikerjakan sendiri. Karena itu, mendapatkan ART yang betah bekerja dalam waktu lama saat ini adalah berkah tersendiri bagi sebuah keluarga.
Ini tentu berbeda dengan 10 tahun lalu misalnya. Di mana seorang ART biasanya bertahan hingga berganti generasi.
Dari perbincangan para ibu rumah tangga pada sebuah blog, banyak yang bercerita bagaimana asisten rumah tangga mereka yang tidak bertahan bekerja. Bahkan, ada yang baru masuk 3 bulan, sudah minta ‘pulang kampung’.
Dari curahan hati tertulis para ibu tersebut ada juga yang mengeluhkan sikap asisten rumah tangga yang lalai menjaga anak dan terlalu centil.
Uniknya, bila ditegur langsung kepada sang asisten, ternyata asisten tersebut balik mengancam minta pulang. Inilah yang membuat mereka harus serba salah. Ini tak lepas dari usia ART yang kebanyakan masih muda.
Pada artikel ini akan dibahas tips agar asisten rumah tangga betah bekerja dengan Anda, seperti dilansir dari laman Rumah.com.
Perlakukan mereka sesuai usianya
Anda harus sadar betul, bahwa setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda. Hal yang cukup terlihat adalah dari usia mereka.
Usia remaja dengan usia dewasa tentu saja sangat berbeda. Apalagi bila asisten rumah tangga Anda berusia remaja, butuh perlakuan khusus untuk menghadapinya.
Seperti dikutip dari empoweringparents.com, Megan Devine selaku psikolog terapis klinik menuturkan cara ampuh untuk memperlakukan remaja adalah dengan menjelaskan kewajiban dan konsekuensi.
Anda bisa menjelaskan kewajiban asisten rumah tangga Anda dan juga konsekuensi apabila tidak menjalankan kewajibannya. Tentu saja, baik Anda dan asisten rumah tangga Anda harus setuju satu sama lain.
Jangan lantas Anda harus membiarkan seakan kalah asisten rumah tangga berbuat sesuka hati, karena takut mereka pulang.
Kasih imbalan yang sesuai, kalau perlu ada bonus kinerja
Karena hubungan Anda dan asisten rumah tangga merupakan hubungan bisnis, sudah selayaknya harus bersifat profesional. Sama saja dengan Anda yang bekerja.
Dengan kata lain, berikan bonus atas kinerja, hari libur, serta jatah cuti yang proporsional. Bonus tidak selalu berupa uang, tetapi bisa juga dengan rekreasi, pakaian, pendidikan, dan lain-lain.
Sampaikan ini pada perjanjian awal, sebagai bentuk komitmen yang membangkitkan semangat kerja sang asisten rumah tangga.
Dianggap sebagai keluarga
Kendati memang hubungan bisnis yang profesional, bukan berarti Anda menjaga jarak dengan ‘si mbak’. Jadikan asisten rumah tangga Anda sebagai keluarga, yang tidak dibeda-bedakan. Perlakuan ini bisa menumbuhkan loyalitas pada ART Anda.
Advertisement
Bersikap santun
Profesi asisten rumah tangga bukanlah profesi yang rendahan. Jadi, bersikaplah santun terhadap mereka. Mulai dari segala perkataan, hingga perlakukan. Anda boleh tegas, namun jangan marah.
Usahakan menegur dengan cara yang bijak dan hindari mengeluarkan verbal (ucapan) yang menyakitkan.
Ajak untuk maju
Seorang CEO Leads Property, Hendra Hartono mengatakan, seorang pemimpin yang benar adalah mendidik anak buahnya untuk maju dan berkembang.
Sama halnya dengan Anda yang memiliki asisten rumah tangga. Alangkah bijak bila Anda membekalinya dengan keterampilan lain. Misalnya jika sebelumnya ia belum bisa memasak, Anda bisa mengajarinya memasak.
Feature picture: thebespokebureau.wordpress.com