Intip Serunya 'The Lantern' Kota Kecil Dalam Gedung

Tidak hanya sekedar bangunan rumah saja, komplek hunian ini juga dirancang layaknya kota kecil sesungguhnya.

oleh Fathia Azkia diperbarui 20 Sep 2016, 20:12 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 20:12 WIB
the lantern
kota kecil dalam gedung

Liputan6.com, Jakarta Masih ingatkah Anda akan Harvest Moon? Game yang mengacu pada kehidupan pedesaan dan sosialisasi dengan warga desa ini seolah mampu menyihir pemainnya untuk membayangkan betapa bahagianya tinggal dalam kota kecil.

Kota kecil pada Harvest Moon tersebut terdiri dari ladang dan rumah karakter utama, rumah sakit, gereja, restoran, lapangan berkumpul, rumah tukang kayu, peternakan hewan, bahkan supermarket. Benar-benar sebuah kota kecil yang damai, indah, dan komplet.

Di Ohio, Amerika Serikat, rupanya ada sebuah kota kecil yang tentram dan komplet seperti yang ada di Harvest Moon. Tidak percaya?

Adalah The Lantern, sebuah konsep perumahan yang dibangun di dalam satu gedung besar beratap. Ya, jika kota di Harvest Moon berada di lahan terbuka (outdoor), The Lantern sengaja dirancang dengan konsep indoor.

The Lantern mirip dengan konsep perumahan umum yang terdiri dari jalan utama, cafe, taman, rerumputan, serta tak ketinggalan lampu jalan.

Interior cafe di The Lantern

Tampilan jalan utama di The Lantern

Komplek hunian indoor ini ditujukan untuk menampung para pasien lanjut usia alias lansia yang mengalami penurunan daya ingat. Agar mereka merasa nyaman dan betah, desain arsitektur rumah dibangun semirip mungkin sesuai rumah tinggal aslinya.

Tidak hanya sekedar bangunan rumah saja, komplek hunian ini juga dirancang layaknya kota kecil sesungguhnya.

Ada jalan utama, tukang pangkas rambut, hardware store, kedai makanan dan minuman, taman, rerumputan, serta tak ketinggalan lampu jalan.

Beginilah contoh desain rumah di The Lantern

Mirip seperti game Harvest Moon, penduduk lansia yang tinggal di The Lantern juga memiliki keseharian bersosialisasi dengan tetangga.

“Kami menemukan ide untuk mengembangkan sebuah ruang bekerja yang efektif dan efisien bagi para terapis,” ungkap CEO The Lantern, Jean Makesh.

“Visi utama dari The Lantern adalah melibatkan penggunaan desain biophilic yang mendukung gaya hidup normal nan aktif. Desain ini dipercaya mampu meminimalisir gangguan kecemasan bagi setiap pasien lansia yang masuk ke sini,” imbuhnya.

Supaya nampak seperti kota nyata di ruang terbuka, sang arsitek mengadopsi layar langit-langit berteknologi tinggi yang mampu secara otomatis mengubah suasana menjadi pagi, siang, dan malam.

Tak cukup sampai disitu, ada lagi satu fitur keren yang dimiliki The Lantern yakni kicauan merdu burung yang terdengar saat pagi hari.

Dengan langit-langit berteknologi tinggi, suasana di sini secara otomatis bisa berubah menjadi pagi, siang, dan malam.

Asyik, kan, berbincang sambil santai di kursi goyang?

Di setiap muka rumah, terdapat kursi goyang yang tentu digemari para lansia untuk bersantai sambil bertegur sapa. Jean mengatakan “Tempat ini jauh lebih manusiawi ketimbang mereka hidup dalam rumah sakit yang serba putih dan dingin”.

Ternyata konsep hunian serupa bukan hanya dibuat di Ohio, melainkan ada juga di Belanda. Bedanya, lokasi perumahan ada di area terbuka (outdoor).

Foto: weburbanist.com

Artikel diadaptasi dari laman Rumah.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya