Liputan6.com, Jakarta Open house merupakan salah satu dari sekian banyak strategi marketing yang lumrah dilakukan para broker atau agen properti. Agenda ini menjadi sangat berarti, mengingat kunjungan langsung dari konsumen tak menutup kemungkinan mereka akan menemukan pembeli potensial.
Latar belakang hadirnya kegiatan inipun berkaitan dengan kecenderungan konsumen yang lebih tertarik melihat langsung lokasi hunian yang ditawarkan, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Mengenai waktunya, hari libur (Sabtu dan Minggu) merupakan hari terbaik yang masih dianut para agen. Jam nya pun dimulai sekitar pukul 10 pagi dan berakhir pada sore hari.
Advertisement
Akan tetapi dalam kondisi tertentu, ada juga agen yang mengadakan open house pada hari kerja. Adalah salah satunya Direktur Marketing ERA Graha, Raymond Gunawan.
“Namun tergantung dari situasi pasar di area yang dikuasai, ya. Kalau produk properti yang dipasarkan punya harga bagus, menyelenggarakan open house setiap hari pun bisa-bisa saja. Yang penting, analisa dulu peluang dan prediksi respon konsumennya,” ia mengutarakan.
(Simak juga: Kenali 4 Tipe Konsumen Properti Saat Open House)
Kepada Rumah.com, Raymond tak sungkan membagikan tahap demi tahap bagi agen pemula maupun yang baru mencoba menggelar open house, agar strategi penjualan tersebut bisa terogranisir dengan sempurna.
Pertama, siapkan daftar undangan
“Langkah awal ini sebaiknya dilakukan minimal satu minggu sebelum tenggat hari open house tiba. Pastikan siapa saja calon pembeli yang ingin Anda undang dan sekiranya tertarik dengan produk yang ditawarkan,” urai pria yang meraih penghargaan Multi Million Rupiah Club pada ajang Mid Year Award 2016 Era Indonesia.
Undangan tersebut bisa dikirimkan secara broadcast via pesan singkat whatsapp, blackberry messenger (BBM), atau email.
Kedua, beri petunjuk arah
Jangan sampai kunjungan konsumen ke lokasi open house mengalami banyak kendala. Petunjuk kurang jelas, misalnya.
“Jika alamat rumah berada di kawasan strategis yang dikenal banyak orang, tidak memberi petunjuk detail mungkin tidak terlalu masalah. Tapi yang dikhawatirkan adalah jika lokasinya berada di area perkampungan warga yang punya banyak belokan atau pertigaan,” terang Raymond.
Ketiga, iklankan di media
Informasi bahwa akan terselenggara open house bisa dipublikasikan melalui website pribadi agen, atau jika ada budget besar, mungkin bisa mengiklankannya lewat media cetak (koran).
Keempat, sebarkan flyer
“Kalau diperlukan, satu hari menjelang open house, agen dapat menyebarkan flyer di sekitar lokasi. Idealnya lima kilometer dari lokasi rumah yang akan dipamerkan,” katanya.
Kelima, rumah harus cantik
Cantik di sini bukan berarti rumah harus dirombak/renovasi agar bisa memikat hari calon pembeli. Hanya perlu sedikit bersih-bersih agar tamu open house merasa betah dan nyaman. Bagian vitalnya yang perlu diperhatikan meliputi kamar mandi, kamar tidur, dapur, dan ruang keluarga.
Keenam, siapkan space parkir
“Kebanyakan konsumen menghadiri open house karena sehubungan rencana menghabiskan libur akhir pekan bersama keluarga. Oleh karenanya, sangat mungkin mereka datang dengan mobil. Inilah masa di mana agen harus lihai dalam mengatur slot parkir,” imbuh Raymond.
Terakhir, pegang bukti otentik
Jangan lupa, masukkan dokumen penting seputar properti yang dijual kedalam satu map khusus. Dokumen tersebut mencakup sertifikat asli (hak milik), bukti pembayaran PBB terakhir, iuran listrik dan air, atau surat-surat lain yang mampu mendukung kepercayaan konsumen.