Cara Unik Promosi Properti di Era Digital

Apabila Anda ingin mencoba membuat vlog yang bisa membantu mempromosikan produk properti Anda, simak tips berikut ini.

oleh Kantrimaharani diperbarui 08 Nov 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 19:00 WIB
Cara Unik Promosi Properti di Era Digital
Apabila Anda ingin mencoba membuat vlog yang bisa membantu mempromosikan produk properti Anda, simak tips berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan media sosial semakin hari kian berkembang semakin maju saja. Selain memasang foto dan teks, pengguna sosial media juga bisa mengunggah video. Namun uniknya, video tidak lagi hanya sekedar musik atau film, tetapi sudah dalam bentuk video blog.

Video blog atau vlog, dianggap sebagai revolusi Instagram dan Youtube, yang menampilkan video tentang kehidupan sehari-hari yang bersifat privasi. Tren penggunaan vlog kian marak terlihat dan makin menyebar secara viral di dunia maya.

Pasalnya, saat pembuat vlog menampilkan konten-konten yang menarik atau kontroversial, biasanya hal tersebut akan langsung tersebar secara viral (tersebar di dunia maya melalui media sosial).

Terlepas dari konten kontroversial, penggunaan vlog ternyata juga bisa meraup pundi-pundi Rupiah. Ya, tak sedikit dari mereka yang menjadi jutawan hanya karena awalnya mengaku penasaran, tertarik, dan akhirnya mencoba membuat vlog.

Maka tak heran, bila vlog juga kerap dijadikan alternatif promosi produk. Beberapa perusahaan bahkan menggunakan vlog sebagai ajang referensi produk kepada calon konsumennya. Maksudnya, perusahaan menggunakan orang ketiga, yakni influencer untuk membuat vlog yang tujuannya untuk membahas sebuah produk.

Alhasil, dengan tampilan visual yang menarik, konsumen akhirnya menjadi tahu akan produk yang hendak dibelinya.

Sekarang, penggunaan vlog juga berlaku untuk sektor properti. Bahkan, Raditya Dika dan Fitri Tropica sempat membuat vlog tentang rumah mereka. Dan ternyata animo pengguna media sosial cukup tinggi setelah melihat vlog mereka.

Vlog milik Fitri Tropica (youtube.com)

Vlog milik Raditya Dika (youtube.com)

Berkeliling ke sudut-sudut ruangan di rumah sebenarnya sudah disediakan pada fitur milik Rumah.com, yakni dengan nama Virtual Tour dan Matterport. Kedua fitur ini membantu konsumen untuk bisa melihat secara nyata akan ruangan pada sebuah properti yang hendak dipasarkan dari gambar yang bergerak 3 dimensi.

Namun, apabila Anda ingin mencoba membuat vlog yang bisa membantu mempromosikan produk properti Anda, Mohammad Arif Prakoso, selaku vlogger dari Crop Motion, bisa memberikan tips menarik berikut ini:

Tips 1. Siapkan peralatan penunjang untuk membuat vlog

 

“Anda harus punya kamera. Bisa DSLR, atau mirrorless. Bahkan, pakai smartphone pun bisa. Bila menghendaki hasil yang maksimal, Anda juga bisa menggunakan drone”

“Memang, untuk memenuhi perlengkapan tersebut, Anda harus menyiapkan budget mulai dari Rp. 5 Juta – Rp. 15 Juta. Tetapi bila kondisi budget terbatas, Anda bisa menyewa dengan kisaran budget sebesar Rp. 1 Juta – Rp. 5 Juta/3 jam,” ujar Arif seperti dilansir dari laman Rumah.com, Selasa (8/11/2016).

Tips 2. Tentukan konsep dan tema

Tips kedua yang disampaikan Arif adalah tentukan tema dan konsep video yang hendak dibuat. “Pastikan konsep atau tema video semenarik mungkin. Karena, konnsumen atau penonton tidak akan tertarik pada video yang tidak menggunakan tema kreatif,” ucap Arif.

Tema yang bisa diterapkan misalnya liburan, macet, atau kegiatan sosial lainnya. Pastikan Anda menjual secara soft-sells.

Tips 3. Perhatikan teknik pengambilan

“Kunci untuk mebuat video yang menark adalah memperhatikan teknik pengambilan gambar. Ada sedikitnya empat teknik pengambilan video, yakni panning, over shoulder, total shoot, tracking.

Panning, adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan geraka pada benda yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus, sementara background akan tampak kabur.

Over shoulder, adalah pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bau salah satu pelaku, dan bahu di pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.

Total shoot, adalah pengambilan video yang menampilkan seluruh obyek. Sedangkan tracking, adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.

“Apabila teknik pengambilan video ini diperhatikan sungguh-sungguh akan berguna membuat video tampak dinamis dan tidak monoton. Selanjutnya, Anda harus melihat benda yang kita diambil gambarnya dari berbagai sisi”

“Bagian depan, belakang, dan bahkan sisi – sisi yang sebenarnya bagus tapi kurang tereskpos. Kemudian, harus juga ditonjolkan beberapa elemen penting dari rumah antara lain warna, sudut rumah, interior, tampilan sisi kenyamanannya, sisi ekslusifnya, bahkan sisi keindahannya. Cahaya juga merupakan unsur penting dalam pengambilan gambar,” katanya.

Tips 4. Sabar pada saat editing

Terakhir, adalah memasuki proses editing. Proses penyuntingan video menurut Arif adalah fase yang membutuhkan kesabaran.

“Software untuk menyunting video antara lain windows movie maker, sony vegas, filmora, viva video, hingga adobe premiere. Media saat penyuntingan juga fleksibel bisa melalui smartphone, PC, atau laptop. Jangan lupa tambahkan audio agar tidak membosankan. Kemudian, perhatikan juga durasi video. Jadikan durasi pemutara se-efisien mungkin agar menghindari kebosanan,” ucapnya.

Mengenai lama waktu penyuntingan, menurut Arif sangat tentatif. Sesuai kebutuhan, tujuan, dan target durasi.

“Biasanya, untuk vlog, karena tidak membutuhkan terlalu banyak efek, maka apabila fokus menyunting, maka lama waktu hanya 1 hari saja. Namun, apabila harus ada penambahan dubbing, warna grading, penyuntingan bisa membutuhkan waktu 2-3 hari,” tambahnya.

Foto: pixabay.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya