Liputan6.com, Jakarta Sekalipun kondisi bisnis properti masih mengalami perlambatan tahun 2015, nyatanya hal itu tidak terlalu berdampak bagi Ciputra Residence. Terbukti selama tahun 2015, pendapatan perseroannya justru mengalami peningkatan sebesar 7% dari tahun sebelumnya Rp 1.601 miliar menjadi Rp1.715 miliar.
Berdasarkan laporan tahunan 2015 yang diterima oleh Rumah.com, tiga hal utama yang menjadi strategi Ciputra Residence dalam mempertahankan kinerjanya dalam sektor properti adalah:
- Mengembangkan jaringan pemasaran
- Pembelian tanah secara langsung dan juga bekerjasama dengan pemilik tanah
- Menjalin kemitraan melalui pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture) dengan pemilik tanah untuk pengembangan proyek baru.
Dari data yang ada, terlihat bahwa pasar residensial atau perumahan masih menjadi sektor utama bagi Ciputra Residence dalam memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
Advertisement
Baca juga: Transaksi Penjualan Ciputra Development Naik Rp1,8 Triliun
Tercatat, selama tahun 2015, 97% pendapatan perusahaan diberikan oleh sektor perumahan. Tidak berlebihan memang jika ke depannya Ciputra Residence akan terus meningkatkan portofolio bisnis perumahannya sebagai satu sumber utama bagi perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan.
Setidaknya, Ciputra Residence, dalam laporan tahunan 2015, berencana meluncurkan tiga proyek baru di tahun 2016 yaitu Citra Aerolink di Batam, Citra Garden City Samarinda, dan Grand Cipete Apartment di Fatmawati, Jakarta.
Tidak hanya meluncurkan proyek baru, strategi jitu yang selalu dikedepankan oleh Ciputra Residence sehingga selalu menjadi salah satu pengembang yang terdepan dalam inovasi adalah terus meningkatkan persediaan dalam hal kepemilikan lahan.
Dalam laporan tahunan tersebut kita bisa melihat bahwa secara akumulasi total asset perseroan tahun 2015 tercatat sebesar Rp5.698,2 miliar, meningkat 10,9% dibandingkan tahun sebelumnya Rp5.136,8 miliar.
Hal ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan pada persediaan sebesar 19,8% menjadi Rp2.616 miliar. Dimana peningkatan sebesar itu berasal dari kenaikan persediaan yang dikontribusikan dari kenaikan persediaan residensial (kapling tanah, rumah, apartemen dan kantor), sebagai konsekuensi atas meningkatnya aktivitas pengembangan usaha Perseroan dan anak-anak Perusahaan.
Sementara untuk persediaan lahan atau tanah sendiri, perusahaan pada tahun 2015 setidaknya telah melakukan penambahan luas areal lahan untuk proyeknya di dua lokasi seperti Cikupa, Tangerang dan Palembang.
Transaksi peningkatan persediaan lahan itu membuat persediaan lahan perusahaan naik sebesar 27,6% menjadi Rp760,9 miliar. Itulah strategi Ciputra Residence, pengembang yang selalu konsisten dalam memberikan inovasi bagi proyek-proyek perumahan yang ada di Indonesia.
Foto: Rumah.com
Achmad Soheh