Liputan6.com, Jakarta Kondotel alias kondominium hotel saat ini cukup laris diburu investor di samping apartemen dan rumah tapak. Alasan pemilihan kondotel sebagai ajang investasi tak lain adalah karena punya potensi yang menggiurkan.
Apalagi jika lokasi kondotel berada di jantung kota seperti misalnya di kawasan Central Business District (CBD). Menurut Division Head Marketing and Promotion PT Epic Marketing Indonesia (EMI), Hermon Simanjuntak, kondotel di area tersebut mampu menawarkan jaminan pengembalian yang lebih tinggi.
“Di segitiga emas CBD Rasuna Kuningan, return guarantee dari kondotel bisa mencapai 10% per tahun. Kami pun untuk proyek Ocea Condotel menganut persentase demikian. Sementara okupansinya (tingkat keterisian) sendiri cukup baik, yakni sekitar 60% – 70% terutama pada hari kerja,” katanya saat diwawancarai Rumah.com.
Advertisement
Pangsa pasarnya sendiri, sambung Hermon, lebih didominasi oleh pengusaha yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Harga kondotel di area CBD Kuningan sendiri dipasarkan relatif terjangkau, contohnya Ocea Condotel yang ditawarkan kisaran Rp1,3 miliar – Rp2,4 miliar.
Lihat juga: Investasi Apartemen dan Kondotel Seharga Rp600 jutaan, Siapa Mau?
Kondotel yang berlokasi di kawasan Rasuna ini mengusung konsep arsitektur modern, yang dibangun di atas lahan seluas 12.582 meter persegi dengan ketinggian 32 lantai dan berjumlah 324 unit.
“Kebutuhan akan kondotel di wilayah CBD cukup tinggi selaras dengan keperluan bisnis. Catatan penjualannya pun terbilang potensial, proyek kami nyaris habis dalam kurun waktu kurang dari tujuh tahun. Padahal kami tidak terlalu ‘ngoyo’ dalam pemasaran,” ujarnya.
Kondotel sendiri selain untuk ajang investasi, bisa digunakan investor sebagai penginapan pribadi namun dalam batas waktu tertentu. Beberapa operator kondotel menerapkan sistem kuota, misalnya hanya bisa dipakai tujuh kali dalam setahun.
Prospek Kondotel di Lokasi Wisata
Berdasarkan titik impas (BEP), kondotel memang lebih menjanjikan hasil yang cepat. Di Bali, para pelaku investor kondotel umumnya sudah bisa mendapatkan titik ini dalam jangka waktu 2 tahun saja.
Ini lantaran selain menjadi lokasi tunjuan wisata domestik, juga menjadi destinasi wisata mancanegera. Dimana para turis menghabiskan waktu untuk berlibur pada waktu-waktu tertentu.
Baca juga: Yuk, Investasi Kondotel di Pulau Dewata!
“Maksimalnya tujuh tahun baru dapat titik impas. Tapi kalau lokasi kondotelnya strategis dan berada di dekat objek wisata menarik, tidak menutup kemungkinan 2 sampai 3 tahun sudah bisa raih BEP,” jelas Yohan Yan, Deputi Member Broker Century21 Metro.
Sisi menarik lain yang dimiliki kondotel adalah pemberian jaminan ROI (Return of Investment) senilai 8% per tahun, dengan jangka waktu tiga tahun pertama. Jadi misalkan investor membeli sebuah condotel seharga Rp800 juta, maka keuntungan yang didapat tiap tahunnya adalah Rp64 juta.