1.600 Polisi Bakal Jadi Pagar Betis di Sepanjang Jalur Pantura

Ribuan personel itu diturunkan untuk menjadi pagar betis di sepanjang jalan yang rawan kemacetan dan kecelakaan.

oleh Kukuh SaokaniAudrey Santoso diperbarui 09 Jul 2015, 20:25 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 20:25 WIB
20150706-Sidang Kabinet Paripurna-Jakarta-Moeldoko
Kiri-kanan : Moeldoko, Badrodin Haiti dan Marciano Norman saat menghadiri sidang kabinet paripurna, Jakarta, Senin (6/7/2015). Sidang tersebut membahas Draft Nota Keuangan dan Postur RAPBN 2016 dan Persiapan Lebaran 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pantai Utara Jawa atau yang dikenal dengan Pantura menjadi salah satu jalur utama penghubung antar-kota. Maka tak heran jika kemacetan seringkali terjadi di kawasan itu. Apalagi saat arus mudik Lebaran.

Bahkan tak jarang terjadi kecelakaan akibat kendaraan yang saling menyerobot atau sopir mengantuk. Agar mudik 2015 berjalan dengan aman dan tertib, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memastikan akan memperkuat penjagaan di titik Pantura, seperti Kota Subang, Cirebon, Pejagan, dan Brebes dengan menambahkan 1.600 personel polisi.

"Ada potensi kemacetan di sana, maka kami beri tambahan kekuatan sebanyak 1.600 personel dari Mabes Polri termasuk juga kendaraan, kami perbanyak," ujar Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Ribuan personel itu diturunkan untuk menjadi pagar betis di sepanjang jalan yang rawan kemacetan dan kecelakaan dengan jarak 500 meter dari titik satu ke titik lainnya. Setiap titik, akan dijaga 2 personel yang dibekali sepeda motor agar pergerakannya lebih efektif.

"Dari penambahan personel, setiap jarak 500 meter itu kita lakukan pagar betis. Tiap 500 meter ada dua petugas Polri yang menggunakan sepeda motor," tutur dia.

Badrodin menilai, kondisi Pantura yang memiliki banyak titik yang dijadikan tempat putaran balik kendaraan juga memicu kemacetan. Karena itu petugas pagar betis yang berjaga juga diwajibkan menutup titik-titik putaran balik agar lalu lintas tidak tersendat saat arus mudik.

"Di Pantura banyak sekali 'u turn-nya' (putaran balik), jadi kita tutup saja supaya memperlancar kemacetan. Itu gunanya personel (pagar betis), untuk menghindari hal tersebut," tandas Badrodin.

Selanjutnya: Masuk Cek Poin...

Masuk Cek Poin

Masuk Cek Poin

Sementara di Bandung, Jawa Barat, pihak kepolisian mewajibkan kepada para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan memakai jalur pantai utara atau pantura untuk melakukan pengecekan kendaraan dan kesehatan di tempat yang telah disediakan.

Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, hal itu dilakukan karena banyaknya kasus kecelakaan yang disebabkan dan melibatkan kendaraan roda dua selama arus mudik Lebaran berlangsung setiap tahunnya.

"Di jalur pantura itu kita akan kanalisasi sepeda motor yang melewati jalur Karawang dan keluar Cikalong itu ada empat cek poin. Bagi pengendara motor itu wajib ke sana," kata Moechgiyarto di Bandung, Kamis (9/7/2015).

"Itu tempat istirahat cek kendaraan dan kesehatan ada di Bekasi, Subang, Indramayu dan Brebes, itu cek poin buat pengendara sepeda motor, karena tahun lalu angka kecelakaan terbanyak karena masalah sepeda motor," imbuh dia.

Pihaknya tidak segan-segan untuk memberikan tindakan tegas kepada para pengendara motor yang masih membandel. Terutama yang tidak memenuhi standar keselamatan yang telah ditentukan seperti menambah bagian belakang motor dengan menggunakan kayu atau besi untuk menyimpan barang.

"Pasti akan diingatkan tapi kita kedepankan preventif kalau ada kendaraan yang tidak standar pasti diingatkan akan ditegur kemudian dicatat, kalau perlu membahayakan dicopot," pungkas dia. (Ndy/Nrm)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya