Becak Kardus Semarakkan 17 Agustusan di Palembang

Baru 1 pekan saja, produksi mainannya sudah mencapai 200 unit.

oleh Nefri Inge diperbarui 10 Agu 2015, 18:28 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 18:28 WIB
17 Agustusan
Becak kardus yang dibuat Muhammad Yusuf untuk 17 Agustusan (Nefri Inge/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Palembang - Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang bertepatan pada 17 Agustus 2015, berbagai pernak-pernik khas pun sudah banyak dijajakan di seputaran kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satu pernak-pernik 17 Agustusan yang unik di Palembang adalah mainan becak dan mobil tank dari bahan kardus bekas.

Usaha kerajinan ini diproduksi Muhammad Yusuf (59), warga Jalan Angkatan 66, Lorong Jambu, RT 08 RW 02, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang. Sejak 12 tahun lalu, usaha ini selalu digelutinya jika sudah memasuki Agustus.

"Setiap tahun saya produksi mainan kardus ini. Untuk menyemarakkan 17 Agustusan, jadi saya kreasikan mainan berbentuk transportasi khas di Indonesia, mulai dari becak roda 3, mobil tank baja, kapal selam, pesawat hingga helikopter," kata Yusuf kepada Liputan6.com, saat ditemui di kediamannya di Palembang, Senin (10/8/2015).

Tahun ini, ia memulai memproduksi pada akhir Juli karena permintaan pelanggannya yang banyak. Baru 1 pekan saja, produksi mainannya sudah mencapai 200 unit.

Sekarang ia juga masih memproduksi lagi untuk memenuhi permintaan pelanggannya yang juga pedagang mainan di pasar tradisional.

Becak kardus yang dibuat Muhammad Yusuf untuk 17 Agustusan (Nefri Inge/ Liputan6.com)

1 Unit mainan kardus ini dihargai Rp 10.000. Tak ayal, setiap hari mainannya bisa langsung laris terjual bahkan sampai keluar Palembang. Mainannya juga dikirim ke Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel.

Mendekati 17 Agustus, barulah ia akan menambah aksesori mainan berupa telok abang (telur abang).

"Nanti ditambah telok abang di atas becaknya. Kan itu sudah jadi tradisi di Palembang, tapi sengaja tidak saya buat sekarang. Takutnya nanti telurnya sudah basi duluan kalau belum laku-laku. Kalau pas mendekati hari biasanya banyak pembelinya," ujar dia.

Bapak 4 anak yang berprofesi sebagai tukang ojek ini berharap, dengan memproduksi mainan khas 17 Agustusan ini, bisa terus melestarikan adat dan ciri khas Palembang saat memeriahkan HUT 17 Agustus.

"Jangan sampai lupa dengan adat Palembang seperti itu. Jadi ciri khas jelang 17 Agustus di Palembang selalu ada, walaupun sudah banyak mainan tradisional lainnya yang sudah hilang," ujar Yusuf. (Mvi/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya