Gagal Nodong, Pemuda Ini Nekat Terjun Bebas dari Jembatan Ampera

Tak tenggelam di Sungai Musi, Eko tak bisa mengelak dari jerat hukum.

oleh Raden Fajar diperbarui 13 Nov 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 20:00 WIB
Menikmati Malam di Bumi Sriwijaya
Jembatan Ampera tampak begitu mempesona saat malam tiba, Palembang. Foto diambil pada Sabtu (24/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Palembang - Aksi nekat dilakukan Eko Pujakusuma. Remaja 17 tahun itu gagal menodong, malah diteriaki korbannya. Pengangguran ini pun nekat melompat dari atas Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan.

Nyawanya masih bisa diselamatkan warga, dibantu sejumlah sopir speed boat dan patroli Polair. Eko boleh selamat dari maut, namun  warga Jl PDAM Tirta Musi, RT 05/01, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang ini tak bisa menghindar dari jerat hukum

Atas percobaan pencurian dan kekerasan yang dilakukan Eko, dia pun digelandang ke Polresta Palembang. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 19.30 WIB, Kamis 12 November 2015.

"Saya melintas dengan teman di atas Jembatan Ampera. Lihat korban sedang foto-foto, terlintas untuk menodong. Belum dapat, saya malah diteriaki rampok. Daripada diamuk massa, saya pilih lompat," tutur Eko di Mapolresta Palembang, Jumat (13/11/2015).

Aksi penodongan ini bukan kali pertama dilakukan Eko. Sebelumnya ia sudah dua kali berhasil menodong di lokasi ramai di kota Palembang. Hasilnya justru digunakan untuk mabuk minuman keras dan membeli lem.

"Saya ini putus sekolah dan tak punya kerja. Sebenarnya teman yang ajak, saya cuma ikut-ikutan," kata Eko yang bakal segera mendekam di balik jeruji besi itu. Meski demikian ia masih bernapas lega lantaran tak jadi meregang nyawa tenggelam di Sungai Musi.

Aparat Satreskrim Polresta Palembang pimpinan Kompol Maruly Pardede SH SIK kini tengah mengejar satu lagi rekan Eko. Tak menutup kemungkinan jaringan mereka adalah kawanan yang terlibat dalam sejumlah aksi penodongan di Kota Palembang.

"Kami lakukan pengejaran bagi rekannya. Sementara untuk kasus dan pelaku lain tengah kami kembangkan," kata Maruly. (Hmb/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya