Sering Makan Bebek Hidup, Manusia Bakau Resahkan Warga Jembrana

Sudah dua bulan Ketut Suerden tinggal di tengah-tengah tanaman bakau.

oleh Dewi Divianta diperbarui 16 Des 2015, 20:31 WIB
Diterbitkan 16 Des 2015, 20:31 WIB
20151216-Manusia Bakau
Pemerintah desa setempat berhasil menemukan manusia bakau yang meresahkan warga. (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali diresahkan dengan keberadaan manusia bakau. Demikian warga menyebut seseorang yang tinggal dan tidur di tengah-tengah tanaman bakau di pinggir pantai Yehembang, Mendoyo.

Manusia bakau ini diduga terganggu kejiwaannya. Sejauh ini ulahnya meresahkan, seperti mencuri Takilan (bekal makanan) petani ketika sedang mengerjakan sawah di sekitar tanaman bakau tersebut.

Para peternak bebek yang kerap mengembalakan bebeknya di sawah dekat areal tanaman bakau juga resah. Sebab manusia bakau kerap mencuri bebek dan memakannya hidup-hidup.

"Banyak bebek orang ditangkap dan dimakannya hidup-hidup. Saya sudah lama dapat laporan dari warga," kata Made Semadi, Kepala Desa Yehembang di Jembrana, Rabu (17/12/2015).

Made mengatakan sudah dua bulan terakhir pihak desa setempat sedang mencari manusia bakau tersebut. Sebabnya sudah banyak keluhan warga terganggu ulahnya.

"Saya sudah sejak lama mencari-cari orang gila itu bahkan sampai masuk ke tanaman bakau tapi tidak pernah ketemu. Baru sekarang bisa ditemukan," kata Sumadi.

 

Sang manusia bakau mengaku namanya Ketut Suerden asal Petapan, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Dia mengaku menyukai tanaman bakau dan nyaman tinggal di tengah-tengahnya.

"Saya Ketut Suerden. Saya sudah dua bulan tidur di dalam buyuk (bakau) karena enak tidur di sana,” katanya dengan tatapan kosong.

 

Simak juga berita tentang rongsokan mobil langka yang bernilai miliaran rupiah dalam video berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya