Konsumsi Pempek Kulit Ikan Sempat Dianggap Hina

Menurut sejarah lisan, imigran Cina yang datang ke Palembang menyaksikan ikan berlimpah di Sungai Musi, dan mengolahnya jadi pempek.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Jan 2016, 19:21 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2016, 19:21 WIB
6 Makanan Paling Diburu Usai Ramadan
Lama berpuasa membuat lidah ingin mencicipi makanan yang pedas dan segar. Pempek menjadi salah satu pilihannya. (Istimewa)

Liputan6.com, Palembang - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Iza Fadri pada Senin lalu menyatakan salah satu yang membuatnya terkesan dengan Palembang adalah pempek. Makanan kudapan pempek dengan bahan dasar ikan sungai memang menjadi ciri khas kota Palembang.

Ada banyak macam jenis pempek, mulai dari pempek panggang, pempek kulit, pempek telur, pempek lenjer, juga pempek keriting. Salah satu jenisnya, pempek kulit, menyimpan kisah unik dalam sejarahnya.

Dahulu kala yang mengkonsumsi pempek kulit ini dianggap hina atau rendahan. Karena ‎hanya berasal dari bahan kulit ikan yang menjadi sisa dari bahan pempek ikan.

"Ya, kenapa harus makan kulit ikan kalau dagingnya saja ada. Itu dulu, tapi sekarang pempek kulit malah lebih banyak diminati orang," ujar RM Ali Hanafiah, sejarawan Palembang, kepada Liputan6.com, di Palembang, Rabu (6/1/2016).

 



Dia menjelaskan, dulu kulit ikan dibuang, yang diambil dagingnya saja untuk buat pempek. Karena perkembangan pempek pesat, jadi kulit ikan dibuat juga pempek.

Adapun jenis pempek keriting juga berkembang belakangan. Sebelumnya tidak ada, namun karena warga Palembang banyak membuat kerupuk berbentuk keriting, alhasil dikembangkan jadi pempek keriting. Nama pempek keriting juga cukup unik jika diartikan dengan bahasa Palembang yaitu pempek Kelesan Kerupuk.

Adapun soal sejarahnya, jelas Ali Hanafiah, asal muasal pembuatan pempek dipercaya dari orang Cina yang hijrah ke Palembang. Karena melihat limpahan ikan di Sungai Musi, imigran Cina tersebut berinisiatif membuat kudapan dari bahan bakar ikan sungai.

"Tapi itu sejarahnya tidak tertulis, hanya cerita dari mulut ke mulut. Bahwa yang pertama membuatnya adalah pendatang dari Cina, tapi bukan dibawa dari Cina. Karena di Cina tidak ada makanan pempek," kata Ali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya