Tradisi Borong Emas ala Keluarga Didik Nini Thowok

Didik Nini Thowok membeli emas batangan motof batik Kawung.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Feb 2016, 05:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 05:30 WIB
Didik Nini Thowok Bikin Film Dokumentasi Tari Bali ala Kethoprak
Didik Nini Thowok sedang menyiapkan dokumentasi tentang tari Bali ala Kethoprak. Menurutnya, ini sangat penting bagi tari di Indonesia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Seniman tari dari Yogyakarta, Didik Nini Thowok, ternyata menyimpan sejarah keluarga terkait investasi emas batangan. Sejak dahulu keluarganya mempunyai tradisi dalam berinvestasi emas batangan.

Tradisi investasi emas itu dilakukan oleh sang kakek saat Didik Nini Thowok masih kecil. Namun usai sang kakek meninggal tradisi itu mulai hilang.  

"Saya pernah memulai di Yogya tapi enggak melanjutkan lagi. Saya tahun 70-80-an terakhir beli emas batangan," ujar Didik dalam pembukaan Butik Emas LM Antam di Yogyakarta, Selasa (16/2/2016).

Didik optimistis membeli emas batangan akan menguntungkan karena nilai harga emas batangan relatif stabil. Dia membeli emas batangan bermotif batik Kawung, karena motif itu dinilai memiliki filosofi yang tinggi.

"Saya beli 20 gram yang motif batik Kawung. Kawung itu dipakai oleh punakawan dan punakawan itu kan momong. Jadi yang biasa momong pangeran-pangeran itu punokawan jadi dia itu wujudnya jelek tapi sebenarnya pinter sekali," kata dia.

Biasanya Didik membeli emas di Ketandan, Yogyakarta. Ia terbiasa membeli emas saat memiliki uang, namun saat ia membutuhkan uang ia bisa langsung menjual emas tersebut. Menurut dia, saat ini emas menjadi alat investasi yang bagus.

"Kalau perhiasan kan kena ongkos kalau ini kan tidak. Sekarang ada pilihan kalau dulu kan batangannya besar kalau beli sedikit dipotong sekarang ada yang kecil," ujar Didik.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya