160 Hektare Lahan Sawit Terbakar

Selama musim kemarau, sedikitnya 222 hektare lahan di Riau terbakar.

oleh M SyukurErinaldi diperbarui 02 Mar 2016, 17:44 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2016, 17:44 WIB
20150904-Kebakaran-Hutan-Riau
Petugas pemadam kebakaran berusaha mematikan sisa titik api yang masih menyala di cagar alam biosfer Giam Siak Kecil di Riau (3/9/2015). Kebakaran hutan dan lahan di Riau dipastikan masih akan berlangsung lama. (AFP PHOTO/ALFACHROZIE)

Liputan6.com, Padang - Lahan perkebunan kelapa sawit seluas 160 hektare di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Perkebunan plasma milik Kelompok Tani Alin Permai diduga terbakar sejak Sabtu lalu dan sampai saat ini tim gabungan masih berupaya memadamkannya.

"Petugas bersama instansi terkait dan polisi, TNI, dan masyarakat masih berupaya memadamkan api, ini lahan gambut jadi tidak mudah untuk memadamkannya," kata Kepala BPBD Pasaman Barat Asgiarman pada Liputan6.com, Rabu (2/3/2016).

Menurut Asgiarman, saat ini alat berat dikerahkan ke lokasi kebakaran lahan kebun plasma binaan PT Bakrie Plantation. Alat berat dikerahkan untuk melokalisir api agar tidak menyebar ke kawasan hutan dan lahan perkebunan sawit PT Agrowiratama.

"Lokasi ini kebakaran ada di lapan titik, alat berat ini kita gunakan untuk membangun kanal, karena ini lahan gambut," katanya.

Kebun plasma yang terbakar ditanami sawit dalam usia produktif 7 sampai 10 tahun. Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui penyebab dari kebakaran perkebunan sawit tersebut.

Lahan Terbakar

Kemarau kering yang sudah memasuki Riau telah menelan sekitar 222 hektar lahan. Paling banyak terdapat di Kabupaten Siak dan Pelalawan, dimana masing-masing daerah itu 50 hektar lahan ludes dilalap api.

Kejadian ini membuat Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran Polres di Bumi Lancang Kuning mulai 'risau'. Pasalnya, Presiden Jokowi sudah mengultimatum bakal mencopot kepala satuan wilayah yang daerahnya paling banyak terdapat titik api.

Polda Riau mulai menyasar sejumlah pihak yang diduga membakar lahan dengan sengaja. Sejauh ini, sudah ada sekitar 13 orang jadi tersangka.

Disamping itu, Polda Riau dan jajaran menargetkan pembuatan sekitar 3.000 ribu sekat kanal atau blocking canal untuk menghambat lajunya api menelan lahan gambut.

Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, sejauh ini pihaknya sudah membangun 385 kanal di sejumlah kabupaten. Sayangnya, sekat kanal itu hanya satu yang permanen.

"Ada 385 yang sudah dibangun, 1 yang baru permanen. Nantinya dipermanenkan semua. Targetnya, setiap daerah rawan kebakaran ada 300 kanal. Total semua targetnya ada ribuan," kata Guntur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya