Tempat Hiburan di Lokalisasi Nusantara Diancam Ditutup Paksa

Kontribusi kawasan Nusantara diyakini lebih besar jika menjadi pusat kuliner.

oleh Eka Hakim diperbarui 03 Mar 2016, 16:02 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 16:02 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi Foto

Liputan6.com, Makassar - Pemerintah Kota Makassar mengintensifkan rencana penutupan lokasi prostitusi Nusantara. Untuk itu seluruh pengusaha tempat hiburan malam di sana dikirimi Surat Edaran Wali Kota Makassar.

Isi surat terkait rencana pengalihan fungsi lahan prostitusi menjadi tempat wisata kuliner. Pemkot Makassar juga mulai memeriksa dan mengawasi secara rutin izin usaha hiburan dilokasi tersebut.

"Izin usaha yang sudah habis tempo tak akan diperpanjang lagi dan diminta untuk menutup usahanya. Sementara yang izinnya masih berlaku, kita masih toleransi untuk menunggu hingga izinnya sudah kedaluwarsa,"kata Ansyar, Camat Wajo kepada Liputan6.com, Kamis (3/3/2016).

Ansyar mengatakan, seluruh pengelola tempat hiburan yang ada di lokalisasi Nusantara Makassar agar menutup sendiri usahanya jika izin sudah kedaluwarsa alias sudah habis masa berlaku.

"Jika tidak, akan ditindak tegas dengan upaya penutupan paksa dan itu akan dilakukan serentak nantinya," kata Ansyar.

Rencana penutupan prostitusi Nusantara Makassar dicetuskan sejak penutupan prostitusi Dolly di Kota Surabaya, Jawa Timur. Namun hingga program serupa dilakukan di Jakarta, Makassar belum kunjung menjalankan.

"Kita tentu ke sana, kawasan itu akan kita ubah jadi kawasan kuliner tradisional khas Kota Makassar. Intinya mendekat inilah kita akan wujudkan," kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, dalam berbagai kesempatan sebelumnya.

Anggota DPRD Kota Makassar asal Fraksi Partai Demokrat, Basdir meminta agar Wali Kota Makassar tak perlu ragu mengambil tindakan tegas menutup lokalisasi Nusantara.

"Jika hal itu untuk kepentingan masyarakat dan dampak atas keberadaan lokalisasi itu semakin buruk, tentu harus ditindak tegas. Ambil langkah tepat seperti yang telah dilakukan daerah yang telah melakukannya. Tentunya ini perlu dukungan semua pihak," ucap Basdir.

Ia mengungkapkan selama ini kontribusi yang diberikan usaha THM terhadap Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar sangat minim dan kecil.

"Jika diganti menjadi kawasan kuliner di sana, saya kira potensi PAD besar dengan menghadirkan kuliner-kuliner khas Sulsel," ujar Basdir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya