Liputan6.com, Batam - Gedung Beringin merupakan bangunan pertama kali yang didirikan oleh Otorita Batam (1986) sebagai sarana serbaguna sekaligus dan gedung kesenian melayu.
Lokasinya berada di wilayah Sekupang, dan sudah lama tidak gunakan semenjak Batam masuk dalam Provinsi kepri (2004).
Padahal dulunya gedung tersebut merupakan tempat pertemuan para pejabat pusat di era masa Persiden Soeharto. Namun bangunan ini dibiarkan dan tak terawat. Penampakannya pun rusak, kotor dan kumuh.
Asiyah (53) yang sering di panggil Bude mengaku pernah menjadi pegawai yang kini dipasrahkan untuk menjaga aset bangunan itu, mengaku pernah beberapa kali melihat penampakan.
"Banyak terjadi kejadian yang aneh semenjak gedung ini tak terpakai," ucap Bude, Minggu (17/4/2016).
Baca Juga
Sebelum ibu kota provinsi Kepulauan Riau pindah ke Tanjung Pinang dan kantor gubernur di Batam, dan sebelum ini masuk dalam status cagar budaya, gedung Beringin sangat terlantar dan sering membuat orang di sekitarnya ketakutan dan panik.
"Terakhir digunakan sewaktu ada pentas seni kebudayaan melayu, lalau ada seorang Gadis kesurupan sesudah acara pentas dan kemudian pingsan," ujar Bude.
Bude menuturkan, kata orang pintar yang menolong gadis tersebut, katanya mati suri karena ada yang ngajak main ke dunia lain.
"Sering juga terdengar suara-suara aneh menjelang tengah malam kadang di malam Jumat atau malam Selasa. Kadang kalau tengah malam pas bangun terdengar dendang gong, musik irama Melayu kadang samar, kadang jelas," terang dia.
Padahal kata Bude, di dalam gedung sudah tidak ada apa-apa lagi. Semua alat- alat musik sudah di bawa sama pemiliknya ke tempat lain. "Ya tapi selama gak mengganggu, ya gak apa-apa," ucap Bude.
Berbeda dengan Sarkoni (25) yang dialaminya selama setahun sebagai satpam gedung Beringin. Ia mengaku pernah melihat sesosok perempuan cantik dengan rambut terurai dengan busana melayu berwarna putih keluar dari gedung bagian belakang.
"Pada saat keliling sekitar pukul 2 dinihari saya pernah melihat sosok perempuan cantik keluar dari gedung bagian belakang," kata Sarkoni.
Menurut pengakuan Sarkoni, dirinya tidak merasa takut atau kaget saat melihat penampakan itu, tapi sesudah penampakan itu menghilang, baru dia merasa takut dan merinding.
Diakui Sarkoni, setelah Otorita Batam berganti status Menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam banyak aset-aset negara, bukan saja gedung Beringin, peninggalan bangunan penampungan manusia perahu juga menjadi terbengkalai karena tak terurus.
Advertisement