Liputan6.com, Yogyakarta - PT KAI meresmikan program Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) di Stasiun Maguwoharjo hari ini. Manager Humas PT KAI Daop VI Eko Budiyanto menjelaskan, Joglosemar adalah program wisata yang menghubungkan Yogyakarta, Solo dan Semarang.
Program itu merupakan cara memenuhi target dua juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 dengan bersinergi menciptakan destinasi baru dan interkoneksi antar-destinasi.
Melalui moda transportasi yang dikelola 12 BUMN dalam program itu, beragam program wisata seperti wisata candi dapat menggunakan moda kereta api Prameks.
"Ada pemahaman yang keliru tentang branding Joglosemar. Itu bukan nama kereta api tapi kita ingin menghidupkan wisata di Jogja-Solo-Semarang. Sinergi BUMN, ada KAI, Angkasa Pura, PT Taman Wisata Candi, Damri dan Trans-Batik," ujar Eko, Selasa, 26 April 2016.
Baca Juga
Baca Juga
Untuk mendukung program itu, sejumlah armada disiapkan. Salah satunya KA Prameks yang akan dicat batik. Keberadaan Prameks selama ini mampu menghidupkan jalur Ketuntang-Ambarawa. Dengan program Joglosemar, KAI berharap bisa menghidupkan jalur kereta Secang - Borobudur dan Borobudur - Magelang dilanjutkan dengan rute Magelang - Yogyakarta.
"KA Prameks kita branding dengan batik untuk mendukung program tersebut. Wisatawan banyak yang berminat naik KA menuju Prambanan. Baik wisatawan manca dan domestik bisa naik Prameks, turun di Maguwo,lalu ke Candi Prambanan dan Borobudur bisa gunakan Damri," tutur Eko.
Advertisement
Stasiun Intermoda
Sementara itu, Stasiun Maguwo ditetapkan sebagai stasiun intermoda yang memadukan berbagai moda transportasi di Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung industri pariwisata.
Peresmian itu dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro pada Rabu.
"Stasiun Maguwo dipilih sebagai stasiun intermoda karena lokasinya strategis dan terintegrasi dengan Bandara Adi Sutjipto serta angkutan berbasis jalan raya," kata Wakil Presiden Eksekutif PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Hendy Helmi di sela peresmian Stasiun Maguwo sebagai stasiun intermoda, Rabu (27/4/2016).
Ia mengatakan angkutan intermoda dikelola sejumlah badan usaha milik negara seperti PT KAI, PT Angkasa Pura, PT Garuda Indonesia, dan Perum Damri. Ia berharap wisatawan asing maupun domestik semakin mudah menuju berbagai tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Harapannya, dengan adanya angkutan intermoda ini maka seluruh destinasi wisata di DIY dan Jawa Tengah bisa terhubung," kata Hendy dilansir Antara.
Saat ini, PT KAI sudah memiliki kereta yang menghubungkan wilayah Solo-Yogya-Purwokerto dan Semarang. Kereta Joglokerto melayani rute Solo-Jogja-Purwokerto, kereta Kamandaka melayani rute Semarang-Purwokerto, dan kereta Kalijaga melayani rute Solo-Semarang.
Selain bisa mengakses kereta dari Stasiun Maguwo, wisatawan juga bisa menjangkau layanan transportasi darat lainnya, khususnya bus yang dikelola oleh Perum Damri.
Hendy mencontohkan, wisatawan yang ingin melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi objek wisata Candi Borobudur dapat langsung mengakses pul Damri yang berada tidak jauh dari pintu keluar Stasiun Maguwo maupun dari pintu keluar Bandara Adi Sutjipto.
Selain Stasiun Maguwo, stasiun lain yang sudah ditetapkan sebagai stasiun intermoda adalah Stasiun Medan yang menghubungkan transportasi menuju Bandara Kuala Namu.
Beberapa stasiun lain yang dimungkinkan akan dikembangkan menjadi stasiun intermoda adalah stasiun di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
"Dimungkinkan juga pengembangan stasiun menuju Bandara Adi Sumarmo Solo sehingga bisa dijadikan sebagai stasiun intermoda," kata Hendy.