Semarak Karnaval Batik ala Rio de Jeneiro di Kampung Jokowi

Sebanyak 325 peserta dengan warna-warni kostum batik meramaikan Solo Batik Carnival 2016.

oleh Fajar Abrori diperbarui 24 Jul 2016, 19:02 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2016, 19:02 WIB
Reza Kuncoro/Liputan6.com
Peserta Solo Batik Carnival 2016 beraksi di jalan protokol Slamet Riyadi (Reza Kuncoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Sebanyak 325 peserta dengan warna-warni kostum batik meramaikan Solo Batik Carnival (SBC) 2016 di jalan protokol Slamet Riyadi, Solo, Minggu ini.

SBC yang sudah dirintis sejak zaman Jokowi menjadi Wali Kota Solo itu merupakan edisi kesembilan tahun ini. Ajang ini menjadi kesempatan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk mencintai batik dengan menggarap kostum unik kemudian diparadekan.

Ratusan peserta SBC membuat kostum warna-warni dengan inti materi kain batik. Untuk membuatnya, ratusan peserta ini sudah memulai workshop sejak empat bulan lalu. Tajuk ini dibagi dalam empat sub tema yakni gamelan, candi, lampu dan keris yang merepresentasikan peninggalan sejarah di Jawa.

Parade kostum batik dimulai dari Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladag. Jalan empat kilometer menjadi panggung terbuka bagi para peserta untuk memperagakan hasil desain kostum batiknya yang karnavalnya menyerupai ajang carnaval di Rio de Jeneiro Brasil.

Beragam kostum unik terlihat dalam parade ini. Mulai dari ukuran mini hingga jumbo. Bentuk kostumnya pun berupa-rupa, ada replika Candi Prambanan, lampu krobong, gamelan dan keris. Warna-warni kostum menjadi panorama yang memanjakan mata.


Nuansa budaya Jawa menjadi tema Solo Batik Carnival 2016 (Reza Kuncoro/Liputan6.com)

Ribuan penonton sudah menanti aksi parade ini. Meski start dimulai sekitar pukul 16.00 WIB, masyarakat sudah menanti parade desain batik sejak siang. Sekitar pukul 13.00 WIB ribuan warga Solo dan sekitarnya ini sudah menunggu di kanan kiri jalan Slamet Riyadi.

Ketua Pembina Yayasan SBC Susanto menyebutkan, ada 325 peserta yang ikut kirab acara ini. Mereka terdiri dari para peserta yang mengenakan kostum kreasi batik, serta pasukan jaga tirta yang ikut mengawal karnaval tersebut.

Hari ini merupakan puncak dari seluruh proses pembelajaran terkait SBC. Sebab, sebelum mengikuti karnaval hari ini, para peserta telah diseleksi sejak bulan Maret lalu. Selain mengikuti workshop untuk pembuatan kostum, mereka juga diajarkan bagaimana perform dengan pakaian ala karnaval tersebut di hadapan para penonton.

"Ini adalah puncak dari semua prosesi SBC dari awal. Apa yang telah diajarkan dan dilatih selama bulan Maret lalu terus ditampilkan pada acara kirab karnaval hari ini," ujar Susanto, Solo, Minggu (24/7/2016).

Susanto mengatakan dalam perhelatan SBC ke-9 mengambil tema 'Mustika Jawa Dwipa' yang memvisualisasikan peninggalan-peninggalan artistik yang ada di tanah Jawa. Selanjutnya, tema peninggalan dibagi menjadi empat tema, yakni candi, lampu kroboyongan, keris dan gamelan.

"Jadi tema kostum yang didesain untuk karnaval mengacu kepada empat tema tersebut, ada Candi Prambanan, ting krobong, keris dan gamelan," sebut dia.


Peserta Solo Batik Carnival 2016 beraksi di jalan protokol Slamet Riyadi (Reza Kuncoro/Liputan6.com)

Kepala Dinas Pariwisata Solo, Eny Tyasni Suzanna menjelaskan, bahwa SBC tahun ini temanya lebih menguatkan ke identitas asli Solo. Hal ini terlihat dari tema yang diusung yang mengangkat tentang peninggalan-peninggalan Jawa.

"Ini merupakan karakter Jawa yang sudah mendunia. Tema tersebut juga sangat erat kaitannya dengan peninggalan yang ada di keraton," kata Eny.

Selain itu, lanjut dia, motif batik yang dipakai pada karnaval tahun ini juga cenderung mengusung motif khas batik Solo seperti warna sogan. "Mayoritas warna dan motif yang dipakai merupakan khas batik Solo," ujar dia.

Even ini diharapkan bisa mendongkrak promosi Solo sebagai kota batik. "Kita ingin dengan ini bisa mempromosikan kepada turis nusantara maupun asing untuk mengunjungi Solo dan membeli batik," ucap Eny.

Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia Dynand Fariz mengapresiasi ajang SBC yang bisa bertahan hingga kesembilan kali ini.

Dynand yang juga penggagas Jember Fashion Carnaval ini akan mengundang SBC untuk berpartisipasi dalam Wonderful Archipelago of Indonesia di Jember pada 22 Agustus mendatang.

"Nanti sebagai edisi spesialnya, Jember Fashion Carnaval akan hadir dalam satu dekade SBC pada tahun depan, "jelas Dynand yang pernah mendesain kostum nasional untuk Puteri Indonesia, Elvira Devinamira berkompetisi di Miss Universe.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya