Kapal Bermuatan 25 Ribu Pupuk Organik Tenggelam di Kalangbau

Kapal tersebut membawa 11 ABK dan 25.000 sak pupuk organik granule petroanik. Kapal tenggelam di Perairan Pemangkat, Pulau Kalangbau.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 04 Agu 2016, 16:02 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 16:02 WIB
20160804-kapal tenggelam-kalimantan-pupuk
Kapal Motor (KM) Sinar Usaha Jaya 2 karam di Perairan Pemangkat, Pulau Kalangbau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. (Liputan6.com/Raden AMP)

Liputan6.com, Sambas - Kapal Motor (KM) Sinar Usaha Jaya 2 karam di Perairan Pemangkat, Pulau Kalangbau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kapal tersebut terhempas ombak dan menabrak batu di pulau itu sebelum tenggelam pukul 15.00 WIB, Rabu, 3 Agustus 2016.

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XII Pontianak, Brigadir Jenderal TNI (Mar) M Hari menuturkan KM Sinar Usaha Jaya 2 berangkat pada Sabtu, 31 Juli 2016, dari Pelabuhan Sintete, Pemangkat, menuju Pangkal Balam.

"Sekitar posisi lampu hijau, 10 mil dari Muara Pemangkat, mengalami kerusakan pada mesin pendingin. Kemudin kapal lego jangkar guna perbaikan," Hari menjelaskan dalam siaran persnya yang diterima Rabu, 3 Agustus 2016, di Pontianak.

Setelah empat hari perbaikan, nakhoda memutuskan balik arah ke Muara Pemangkat guna perbaikan lebih lanjut.  Namun, ketika sampai di Pulau Kalangbau, terjadi perubahan kondisi alam.

"Kurang lebih 500 meter dari Pulau Kalangbau terjadi arus laut dan pasang kuat mengakibatkan kapal mengalami hanyut dengan buritan kapal lambung kiri menabrak batu yang berada di Pulau Kalangbau mengakibatkan kapal bocor dan tenggelam," kata Hari.

Melihat kondisi ini, para anak buah kapal (ABK) langsung memutuskan keluar kapal. Tak lama setelahnya, Tim SAR Lantamal XII Pontianak bekerja sama dengan Satpolair Polres Sambas dan nelayan setempat ikut membantu mereka.

"Kemudian dievakuasi ke daratan. Kondisi seluruh ABK dalam keadaan selamat. Kerugian materi sekitar Rp 3 miliar," ujar Hari.

Dia mengatakan kapal tersebut membawa 11 ABK dan 25.000 sak pupuk organik granule petroanik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya