1.000 Sumur Bor untuk Padamkan Kebakaran Hutan di Pulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisang, Kalimantan Tengah, merupakan salah satu daerah penghasil asap di kawasan Kalimantan.

oleh Rajana K diperbarui 08 Agu 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 22:00 WIB
Tim Satgas Karhutla: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Disengaja
Setiap tahun kabut asap dampak dari kebakaran hutan menyelimuti kawasan Riau dan sekitarnya.

Liputan6.com, Palangkaraya - Jumlah titik api karena kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalteng mulai meningkat di Kabupaten Pulang Pisang, Kalimantan Tengah. Untuk membantu salah satu daerah penghasil asap di musim kemarau itu, Badan Restorasi Gambut (BRG) akan membantu pembuatan 1.000 sumur bor di Pulang Pisau.

Informasi itu disampaikan Alue Dohong, Deputi Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut (BRG) saat menyerahkan bantuan sebanyak 200 sumur bor dan 20 mesin pompa air untuk masyarakat Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Minggu, 7 Agustus 2016.

Menurut dia, bantuan 200 sumur bor ini adalah tahap awal bantuan BRG bekerjasama dengan Universitas Pangkaraya kepada  Kabupaten Pulang Pisau. "Dan ratusan sumur bor itu merupakan bantuan hibah dari Pemerintah Norwegia," ujar Alue.

Dalam acara sarasehan Badan Restorasi Gambut dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Pilang itu, Alu menjelaskan dalam APBN Perubahan 2016, BRG akan menganggarkan untuk pengadaan 4.000 sumur bor untuk wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

"Untuk Kabupaten Pulang Pisau akan saya anggarkan 1.000 sumur bor, termasuk mesin pompa airnya dan juga sepeda motor untuk desa-desa yang belum ada sumur bornya," kata Alue yang juga dosen salah satu PTN di Kalteng itu.

Untuk pemberdayaan masyarakat, BRG juga akan melaksanakan sejumlah program masyarakat, seperti pembangunan persemaian benih dan juga pengembangan penggemukan sapi Bali. "Nantinya kita akan bekerja sama dengan IPB dan Universitas Palangkaraya," kata Alue.

Bantuan 200 sumur bor untuk Kabupaten Pulang Pisau itu akan dibagi untuk lima desa, yaitu Desa Taruna 50 unit, Desa Tumbang Nusa 50 unit, Desa Pilang 50 unit, Desa Garong 25 unit dan Desa Gohong 25 unit.

Sementara itu, Bupati Pulang Pisau Edi Pratowo mengaku masalah utama yang dihadapi masyarakat dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan selama ini adalah kekurangan air. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau adalah membuat 184 sumur bor dan juga pembuatan embung (penampungan) air pada tahun ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya