75 Anak Korban Longsor Sumedang Ikuti Terapi Penyembuhan Trauma

Anak korban longsor Sumedang terlihat sedih dan tidak betah.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Sep 2016, 11:33 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 11:33 WIB
Segmen 5: Longsor di Sumedang hingga Pengolahan Pupuk Kompos
Belasan rumah di Sumedang tergerus longsor akibat proyek tol. Sementara itu, sampah diolah menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai ekonomi.

Liputan6.com, Sumedang - Anak-anak korban bencana longsor di Kabupaten Sumedang mengikuti penyembuhan psikologi melalui Program Dukungan Psikososial (PDP) yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI).

Program tersebut diberikan kepada 75 anak korban bencana longsor yang terjadi pada Selasa malam, 20 September 2016, dengan didampingi relawan PMI Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Sedih dan tidak betah tergambar pada ekspresi anak-anak yang berada di lokasi pengungsian GOR Tadjimalela ini," ujar salah satu relawan PMI Sumedang, Roly Angga, Senin (26/9/2016).

Roly menjelaskan, melalui program layanan pendampingan ini diharapkan anak-anak dapat terhibur dan menghilangkan rasa takut atau sedih usai mengalami bencana tanah longsor.

"Melalui interaksi dengan cara bernyanyi, cerita, dan beberapa permainan edukatif serta pengenalan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kami berharap mereka bisa menerima kenyataan dengan tetap memiliki semangat dan mental yang kuat," kata dia.

Berdasarkan data posko PMI Sumedang, terdapat dua desa yang mengalami dampak terparah, yaitu Desa Ciherang dan Desa Citengah. Sedangkan, jumlah pengungsi yang menempati posko pengungsian di GOR Tadjimalela tercatat sekitar 833 jiwa dan 320 kepala keluarga.

Rencananya, pelayanan PDP tersebut juga akan dilaksanakan pada lokasi pengungsian kedua yang bertempat di Makodim 0610 Sumedang.

Longsor Magelang

Empat titik longsor yang terjadi di Desa Wonolelo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu, 25 September 2016, telah menutup akses jalan Candran-Batur di Kecamatan Sawangan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Sujadi, mengatakan bencana tanah longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa, tapi membuat akses jalan desa tertutup.

Empat titik longsor di Kecamatan Sawangan itu terjadi di Dusun Candran dan Dusun Ngagrong, Desa Wonolelo.

Tiga titik longsor yang menutup jalan sudah berhasil ditanggulangi oleh warga sehingga jalan sudah bisa dilalui. Adapun akses jalan di satu lokasi di Dusun Ngagrong belum bisa dilalui.

Longsor di Kecamatan Sawangan terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu siang pukul 12.15-15.00 WIB.

BPBD Kabupaten Magelang sudah menurunkan Tim Satgas untuk membantu warga menanggulangi dampak longsor. Menurut Sujadi, di Kabupaten Magelang terdapat 14 kecamatan yang rawan bencana longsor.

"Apalagi berdasarkan perkiraan BMKG, di Magelang sangat basah, sehingga masyarakat harus lebih waspada terhadap longsor," kata Sujadi seperti dilansir Antara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya