Liputan6.com, Denpasar - ‎ Malang nian nasib I Wayan Budiasa. Pria berusia 48 tahun itu harus meregang nyawa lantaran terjatuh ke sumur sedalam tiga meter. Warga Jalan Pulau Ambon Gang Marmut Nomor 5, Denpasar, Bali itu meninggal dunia di dalam sumur di rumahnya sekitar pukul 10.15 Wita.
Budiasa terjatuh ke dalam sumur lantaran epilepsi yang dideritanya kambuh. Istri korban, Ayu Anari menceritakan, saat suaminya terjatuh ke dalam sumur, ia sedang berada di pekarangan rumah.
Tiba-tiba saja terdengar suara gaduh dari dalam rumah. Ayu mencari sumber kegaduhan. Rupanya, suara gaduh itu lantaran suaminya terjatuh ke dalam sumur dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.
Advertisement
"Waktu itu suami saya mau cuci kaki di sumur," kata Ayu, Minggu (16/10/2016).
Baca Juga
Mendengar hal itu, tetangga koban lantas berdatangan untuk membantu. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan anggota tim SAR pun turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban.
Tetangga korban, Agung menuturkan, proses evakuasi ala kadarnya dilakukan warga. Namun evakuasi agak terlambat lantaran harus mencari peralatan untuk mengangkat korban dari dalam sumur yang terisi air setinggi dada orang dewasa tersebut.
Tak lama berselang, petugas BPBD dan SAR tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban. Sayang, nyawa korban tak dapat ditolong. "Korban tewas di lokasi. Jasadnya sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar," ujar Adi, petugas Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Bali.
Warga sekitar mengatakan, korban memang mempunyai riwayat sakit epilepsi sejak duduk di sekolah dasar (SD). Korban tinggal bersama istri dan seorang anaknya yang masih duduk di bangku SMP. Sedangkan anak pertamanya yang baru kelas 1 SMA berada di kampung halaman bersama neneknya.
"Sehari-hari dia di rumah. Istrinya juga sama. Mereka tidak kerja karena punya kos-kosan yang disewakan," kata Yansen warga sekitar yang ikut membantu mengevakuasi korban jatuh ke sumur tersebut.