Liputan6.com, Luwu Utara - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara Jasrum menginstruksikan agar guru-guru yang ada di Luwu Utara membantu Haslina (30), guru SMK Negeri 1 Malangke Barat yang menjadi korban penganiayaan A (17), seorang siswa SMK Komputer Madani yang tinggal di dekat rumahnya pada Kamis, 3 November 2016.
"Saya sudah menginstruksikan guru-guru untuk membantu biaya pengobatan Haslina," kata Jasrum, beberapa waktu lalu.
Ia berharap bantuan para guru dapat meringankan beban dan membantu biaya pengobatan Haslina. Saat ini Haslina masih dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma, Masamba, Luwu Utara.
Haslina merupakan korban penganiayaan yang dilakukan oleh A, siswa SMK Komputer Madani yang pernah diajarnya saat masih duduk di bangku SMP. Penganiayaan itu terjadi pada Kamis pagi, 3 November 2016, sekitar pukul 07.10 Wita. Saat itu, pelaku yang membawa parang tiba-tiba mendobrak pintu rumah Haslina.
Baca Juga
Pelaku sempat memelototi Haslina, setelah itu pelaku lalu mendorong Haslina hingga terjatuh kemudian mengayunkan parang yang dibawanya ke tubuh Haslina. Saat itu, Haslina hanya bisa teriak meminta tolong.
Warga yang mendengar teriakan Haslina lalu bergegas ke rumah. Pelaku di bawah umur itu kemudian melarikan diri, tetapi berhasil diamankan warga tak jauh dari tempat kejadian perkara, beruntung ia tak jadi bulan-bulanan warga.
Akibat kejadian itu, Haslina menderita luka robek di sekujur tubuhnya. Rusuknya patah dan lambungnya juga robek.
A saat ini ditahan di tahanan khusus Polres Luwu Utara karena umurnya yang masih di bawah umur. Ia diancam hukuman 7 tahun penjara sesuai yang tertera di Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat.