Celeng Diduga Babi Ngepet Muncul Saat Hujan Lebat

Keberadaan celeng aneh kini diikat dan disimpan dalam karung

oleh Bangun Santoso diperbarui 04 Des 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2016, 20:00 WIB
babi-ngepet-121210b.jpg

Liputan6.com, Jambi Warga Kelurahan Selamat, Kota Jambi kini bak kedatangan artis baru. Warga setempat tengah heboh akan penangkapan seekor celeng aneh yang diduga babi ngepet.

Babi ngepet adalah istilah populer untuk menyebut sosok babi jadi-jadian dalam hal laku gaib mencari kekayaan.

"Tadi siang ramai pada lihat. Ada ditangkap di salah satu rumah warga," kata Amir, di Jambi, Minggu (4/12/2016), salah seorang warga yang mengaku baru saja melihat keberadaan celeng tersebut.

Menurut dia, celeng terduga babi ngepet itu saat ini diamankan di salah satu rumah warga bernama Eko. Keberadaannya diikat dan di masukkan ke dalam karung.

Namun demikian, Amir menduga celeng tersebut adalah anak babi, karena ukurannya yang kecil sebesar anjing dewasa.

"Cuma anehnya, di sini semua perkampungan, rumah warga. Tidak ada hutan yang biasa jadi habitat babi," ucap Amir.

Menurut Amir, sejak Minggu siang tadi, puluhan bahkan ratusan warga silih berganti melihat keberadaan celeng aneh tersebut.

Dari beberapa keterangan warga lainnya, celeng aneh tersebut pertama kali muncul saat hujan lebat pada Sabtu 3 Desember 2016 kemarin di salah satu rumah warga. Warga yang heboh sempat mengejar dan mencari keberadaannya, namun menghilang.

Warga kembali heboh saat sang celeng kembali muncul Minggu pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Warga yang merasa ada keanehan langsung merusaha menangkap celeng tersebut.

Dari foto yang tersebar di kalangan warga, babi yang tertangkap itu berukuran kecil seukuran anjing dewasa. Warna bulunya kecokelatan dan ada garis-garis lurus coklat keputihan di badannya.

Menurut warga, keanehan muncul karena babi tersebut terlihat tidak seperti babi pada umumnya. Mesti liar, sang babi justru kerap masuk ke rumah-rumah warga secara misterius.

"Jadi warga merasa aneh dan khawatir itu babi ngepet," ujar Ida, salah seorang warga lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya