TKI Asal Bengkulu Koma di RS Uni Emirat Arab

Dinas Tenaga Kerja Bengkulu diminta menghubungi KBRI di Uni Emirat Arab.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 09 Mar 2017, 13:31 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 13:31 WIB
Ilustrasi lorong rumah sakit
Ilustrasi lorong rumah sakit (iStock)

Liputan6.com, Bengkulu - Salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bengkulu Tengah, Yamsiah (45) dilaporkan saat ini sedang dalam kondisi koma di Uni Emirat Arab. Yamsiah sudah terbaring di Rumah Sakit Sarjah, Abu Dhabi, sejak 14 hari yang lalu dan belum sadarkan diri.

Menurut Ikwal Setiadji anak Yamsiah, ibunya dikabarkan oleh majikan tempatnya bekerja didiagnosa mengalami pendarahan pada otak. Ibunya sudah dirawat oleh tim dokter Rumah Sakit sejak tanggal 24 Februari lalu dan dinyatakan koma sejak penganganan awal.

"Kami tidak bisa berbuat apa apa, hanya mendengar dan berharap ibu bisa sembuh," kata Ikwal saat dihubungi di Desa Talang Boseng Bengkulu Tengah Kamis 9 Maret 2017.

Untuk memastikan apakah ibunya berangkat ke Uni Emirat Arab bekerja melalui jalur pengiriman tenaga kerja yang resmi atau tidak, Ikwal mengaku sudah mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja kabupaten setempat.

Tetapi jawaban dari petugas menunjukkan tidak menemukan data TKI tersebut secara lengkap dan menyarankan supaya melapor ke dinas tenaga kerja Provinsi Bengkulu.   

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Daerah Pemilihan Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah, Tantawi Dali menyarankan kepada pihak keluarga supaya mendapat data lengkap terlebih dahulu terkait pemberangkatan TKI ke Uni Emirat Arab.

Data itu ada di perusahaan penyalur tenaga kerja atau langsung ke Disnaker Provinsi.

"Lengkapi data dahulu, keluarga tidak usah panik, kita akan panggil Disnaker," ungkap Tantawi.

Saat ini komunikasi yang dilakukan pihak keluarga dengan majikan Yamsiah terus terjalin. Tetapi kendala bahasa membuat pihak keluarga tidak mendapatkan informasi secara jelas dan lengkap.

Menurut Tantawi, memang sebaiknya ada utusan keluarga yang berangkat ke sana dan melihat kondisi yang sebenarnya. Supaya informasi yang diterima tidak simpang siur.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Agung Gatam, meminta Disnaker Provinsi Bengkulu untuk melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi untuk mejalin komunikasi terkait perkembangan kondisi kesehatan Yamsiah. 

"Hubungi saja KBRI di sana untuk memantau langsung, apalagi nama TKI dan rumah sakitnya sudah jelas," kata Agung Gatam.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya