Liputan6.com, Makassar - Komandan Kodim (Dandim) Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Letnan Kolonel Arhanud Muhammad Imran, mengatakan pihaknya juga terjun langsung dalam perburuan ular piton di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Hal itu sebagai antisipasi agar kejadian warga diserang hewan melata tak berbisa itu tak terulang lagi.
"Iya kami turunkan Babinsa di desa itu (Desa Salubiro) untuk membantu masyarakat mencari ular," kata Muhammad Imran kepada Liputan6.com, Jumat (7/4/2017).
Selain mencari ular, kata Muhammad Imran, TNI juga membantu warga untuk berjaga malam. Jangan sampai, menurut dia, kawanan ular piton itu masuk ke permukiman warga.
Baca Juga
"Masyarakat dan TNI juga lebih aktif berjaga malam. Jangan sampai ular itu masuk ke permukiman warga," ia menerangkan.
Sebelumnya, seorang petani kelapa sawit bernama Akbar (25) ditemukan tewas di dalam perut ular piton di kebun kelapa sawit miliknya pada Senin, 3 Maret 2017 sekitar pukul 22.00 Wita. Oleh karena itu, Imran mengimbau agar warga Desa Salubiro tidak lagi di kebun kelapa sawit hingga malam hari.
"Lewat Babinsa pula kami imbau untuk tidak lagi di kebun (kelapa sawit) hingga malam hari, karena itu sangat berbahaya, bisa saja ada serangan ular piton lagi," ia menerangkan.
Sejak Senin malam, sedikitnya ada tiga ekor ular piton berukuran raksasa yang telah ditangkap masyarakat Desa Salubiro. Warga setempat khawatir adanya korban lagi selain akbar.
"Memang ada trauma di masyarakat setelah penemuan Akbar yang telan bulat-bulat oleh ular piton, tapi semoga ini bisa dijadikan pembelajaran dan masyarakat lebih waspada lagi," ujar Imran.