Liputan6.com, Jayapura - Penantian panjang selama 24 tahun warga Kampung Buleubhe Ayapo, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua akhirnya terjawab. Sebanyak 55 kepala keluarga bisa menikmati penerangan langsung dari PT PLN (Persero) wilayah Papua dan Papua Barat.
Lokasi kampungnya bisa ditempuh dengan jalur darat, berjarak 2 kilometer dari daerah Yoka, Kota Jayapura. Karena minimnya jumlah pelanggan PLN di kampung itu, PLN baru bisa menyambungkan aliran listrik untuk masyarakat setempat.
"Ada 40 calon pelanggan yang mendaftarkan diri. Namun, saat ini ada 17 kepala keluarga yang bisa menikmati terangnya listrik. Sisanya masih dalam pengerjaan," ujar Manager PLN Area Jayapura John S. Yarangga, Senin, 24 April 2017.
Advertisement
Baca Juga
Beroperasinya listrik di Kampung Buleubhe merupakan salah satu program dari Papa Terang dengan target 80 persen desa di Papua dan Papua Barat, akan dialiri listrik secara serentak pada 2020.
"Selama ini kami hanya menggunakan lampu pelita atau lilin dalam penerangan di rumah tangga masing-masing," kata Ondoafi Kampung Ayapo, Enos E. Deda.
Kampung Buleubhe merupakan kampung ketiga yang dapat menikmati penerangan dari PLN. Sebelumnya Kampung Puay dan Kampung Yokiwa teraliri listrik pada Desemeber 2016.
"Dengan sistem perluasan jaringan dari sistem kelistrikan Jayapura, ketiga kampung itu dapat menikmati listrik 24 jam," katanya.
PLN Papua dan Papua Barat berharap aset yang sudah terpasang di sepanjang kampung dapat dijaga dengan baik, sebab pembangunan kelistrikan tersebut untuk kepentingan masyarakat.
"Kami minta kepada masyarakat yang memiliki pohon atau tanaman dekat jaringan PLN, dapat merelakan pohonnya untuk ditebang, guna penyaluran tenaga listrik," ucap Ernos.