Liputan6.com, Surabaya - Trio pendaki gunung Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Roby Yahya (mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan), Muhammad Faishal Tamimi (mahasiswa Fakultas Vokasi), dan Yasak (alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) berencana mengisi Ramadan dengan mendaki Gunung Mc. Kinley atau Denali di Alaska, Amerika Serikat.
Sebelum itu, mereka akan berkunjung ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Fransisco, Amerika Serikat sebelum mendaki Gunung Mc. Kinley atau Denali, Amerika Utara. Tiga atlet Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX) itu bertolak dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional San Francisco Amerika Serikat pada Rabu, 17 Mei 2017.
"Penerbangan menuju Bandara Internasional San Fransisco dari Jakarta memakan waktu 27 jam. Transit satu kali di Bandara Internasional Dubai selama tiga jam," kata Maulida Rahma Fitria selaku bendahara tim AIDeX yang turut mengantar keberangkatan para atlet, melalui pesan pendek kepada Liputan6.com.
Salah satu pendaki, Roby menerangkan Gunung Denali merupakan salah satu gunung yang ekstrem. Di Denali tak ada jasa porter sebagaimana ditemui di gunung-gunung lainnya sehingga para pendaki harus menyeret beban seberat hingga 50 kg. Selain itu, suhu yang dihadapi juga ekstrem dinginnya karena berlokasi dekat kutub utara.
"Melihat suhu yang cukup ekstrem ini, tim telah melakukan tindakan preventif yaitu dengan aklimatisasi (proses adaptasi tubuh di ketinggian) maupun berlatih menggunakan peralatan yang akan digunakan," ujar Faishal, rekan Roby.
Saat ini, sambung dia, kondisi cuaca di Denali, Alaska, tak menentu. Pada Mei, biasanya Alaska sudah memasuki musim panas. Namun hingga saat ini, matahari belum bergeser ke arah utara.
Suhu di Denali juga tidak menentu. Suhu paling panas mencapai -10 derajat Celcius, tapi jika terjadi badai, suhu bisa mencapai hingga -80 derajat Celcius.
Paulus Gatot Rahardja, alumnus Unair, saat mengantar keberangkatan para atlet, berpesan agar para atlet tetap menjaga kesehatan selama di sana. Paulus juga mengingatkan agar para atlet tetap berkomunikasi dengan keluarga serta rekan-rekan tim ekspedisi, dan disiplin beribadah.
"Denali bukan gunung yang biasa dan kalian itu harus makan dua kali lipat. Kalian harus sehat, harus kuat, karena kalian adalah aset Merah Putih," ujar Paulus, anggota ekspedisi Jaya di puncak Cartenz-Papua tahun 1994.
Denali bukanlah puncak pertama yang didaki anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM Wanala) Unair. Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah tim ditaklukkan adalah Puncak Cartenz (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013).
Trio Pendaki Unair Bakal Jalani Ramadan di Gunung Ekstrem Alaska
Suhu di gunung yang bakal ditaklukkan trio pendaki asal Unair paling panas -10 derajat Celcius dan paling dingin -80 derajat Celcius.
Diperbarui 18 Mei 2017, 15:30 WIBDiterbitkan 18 Mei 2017, 15:30 WIB
Suhu di gunung yang bakal ditaklukkan trio pendaki asal Unair paling panas -10 derajat Celcius dan paling dingin -80 derajat Celcius. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Anggota Komisi I DPR Minta Negara Turun Tangan Atasi WNI Korban Kejahatan Digital
Gibran Tegaskan Hilirisasi Kunci Kemakmuran
Tata Kelola Pemerintahan Banyuwangi Raih Predikat "Kinerja Tinggi" dari Kemendagri
Kasus Pembunuhan Nakhoda KM Poseidon 03 Terungkap, Dibuang ke Laut karena Tegur ABK
VIDEO: Mantan Kades Banyuwangi Ditangkap Polisi Diduga Korupsi Rp1,3 Miliar
Motor yang Dipakai Angkut Mayat Ternyata Milik Korban, Ini Motif Pelaku
Tanggal 26 April Memperingati Hari Apa? Peringatan Hari Siaga Bencana hingga Kekayaan Intelektual
PPATK: Perputaran Dana Judi Online di Indonesia Tembus Rp1.200 Triliun
Pemakaman Paus Fransiskus Hari Ini: Prosesi Sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore
Lebaran Betawi 2025 di Monas, Makanan Khas Daerah Dibagikan Gratis Hari Ini
Singgung Hilirisasi, Gibran: Sekedar Kaya Saja Tidak Cukup
Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi