Ritual Malam Jumat ke-14 Penanggalan Jawa di Kesultanan Banten

Sebagian pengunjung sengaja menginap di Masjid Agung Banten selama menjalankan ritual malam Jumat ke-14 penanggalan Jawa itu.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 09 Jun 2017, 08:03 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 08:03 WIB
Ritual Malam Jumat ke-14 Penanggalan Jawa di Kesultanan Banten
Sebagian pengunjung sengaja menginap di Masjid Agung Banten selama menjalankan ritual malam Jumat ke-14 penanggalan Jawa itu.

Liputan6.com, Serang - Ribuan orang dari berbagai daerah berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin dan beribadah di Masjid Agung Kesultanan Banten tepat di malam Jumat ke 14 dalam penanggalan Jawa.

"Mereka datang berziarah berharap keberkahan dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT," kata Tubagus (Tb) Abbas Wasse, Ketua Kenadziran Kesultanan Banten, saat ditemui di kediamannya, Kamis, 8 Juni 2017.

Demi meraih berkah itu, sebagian pengunjung bahkan ada yang beribadah semalam suntuk di Masjid yang berdiri sejak zaman Kesultanan Banten tersebut.

"Ada sebagian para santri yang meyakini apabila datang berziarah pada waktu pat belas Jumat dengan berjalan kaki, maka hitungan pahalanya satu kaki melangkah satu pahala," tuturnya.

Berjalan kaki atau menggunakan kendaraan menuju Masjid Agung Banten atau menziarahi Sultan Hasanudin bagi sebagian orang dianggap menghormati para wali dan Sultan selama menjalankan dakwah Islamnya.

"Ada lagi yang menyatakan pat belas Jumat adalah napak tilas atau perjalanannya para aulia yang dahulu pernah didatanginya dalam dakwahnya," kata Abbas.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, tepat di bawah menara yang berada di halaman Masjid Agung Banten, ramai digunakan warga dan santri untuk melepas lelah.

Sedangkan di teras dan dalam masjid, banyak yang mengaji dan mendirikan salat. Sementara, sebagian warga lainnya mengantre di makam Sultan Maulana Hasanudin untuk berziarah dan mengirimkan doa.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya