Cegah Kemacetan, Cirebon Larang Pasar Tumpah Saat Arus Mudik

Sejumlah pasar tumpah di sepanjang pantura Indramayu dan Cirebon diprediksi akan menjadi titik rawan kemacetan saat arus mudik.

oleh Panji Prayitno diperbarui 10 Jun 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 13:00 WIB
Pasar Tumpah
Sejumlah pasar tumpah di sepanjang pantura Indramayu dan Cirebon diprediksi akan menjadi titik rawan kemacetan saat arus mudik. (Liputan6.com/Panji Prayitno).

Liputan6.com, Cirebon - Berbagai upaya terus dilakukan polisi untuk melancarkan arus mudik di kawasan Pantura Cirebon, Jawa Barat tahun ini.

Selain menyiapkan tim pengurai kemacetan, polisi juga mengimbau pedagang untuk tidak berjualan di bahu jalan. Sejumlah pasar tumpah di sepanjang pantura Indramayu dan Cirebon diprediksi akan menjadi titik rawan kemacetan saat arus mudik 2017.

Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra, menjelaskan sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun pengurus pasar untuk bisa mematuhi ketentuan tersebut.

"Mulai H-10, mereka sudah kami minta untuk tidak lagi berjualan di sisi jalan," kata Risto, Kamis 7 Juni 2017.

Risto mengklaim para pedagang pasar tumpah juga siap untuk mematuhinya permintaan polisi. Ada pun sejumlah pasar tumpah yang ada di Kabupaten Cirebon yaitu Pasar Tegalgubug di Kecamatan Arjawinangun, Pasar Palimanan, Pasar Pasalaran di Plered, Pasar Kue Weru, serta Pasar Gebang.

Dia mengatakan, hingga kini koordinasi dengan pihak kecamatan dan pengurus pasar gebang tersebut masih terus dilakukan.

Menurut dia, kondisi pedagang di Pasar Gebang cukup sulit untuk dipindahkan ke dalam. Para pedagang banyak memilih berjualan di bahu jalan dan di bawah flyover.

"Di pasar itu (Gebang) yang agak susah. Tapi kita akan terus berusaha," kata Risto.

Selain di Kabupaten Cirebon, 6 pasar di pantura Indramayu juga diprediksi menjadi titik rawan kemacetan. Masing-masing Pasar Sukra di Kecamatan Sukra, Pasar Patrol di Kecamatan Patrol, Pasar Eretan, Cilet dan Parean di Kecamatan Kandanghaur serta Pasar Jatibarang di Kecamatan Jatibarang.

"Polres Indramayu akan melakukan kanalisasi sebagai upaya untuk mengantisipasi kemacetan tersebut," kata Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin.

Kanalisasi ini dimaksudkan untuk mencegah agar masyarakat tidak menyeberang sembarangan.

Arif menjelaskan, kemacetan di sejumlah pasar tumpah tersebut terjadi karena selama ini banyak pedagang yang memanfaatkan bahu jalan untuk lokasi dagangannya. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan umum dan becak yang berhenti serta parkir sembarangan di bahu jalan.

Apalagi, sejumlah penyeberang jalan seringkali menyeberang di sembarang tempat. "Akan kami atur secepatnya sebelum masuk musim
mudik," kata Arif.

Polres Indramayu juga akan memasang tolo-tolo serta mengarahkan masyarakat agar bisa menyeberang di satu titik saja.

Di jajaran Polresta Cirebon, terdapat dua pasar tumpah yang diprediksi menjadi titik rawan kemacetan. Yaitu Pasar Mundu yang berada di pantura utama serta pasar Celancang.

"Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk bisa mengatasi kemacetan di sejumlah pasar tumpah," kata Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid Bachtiar.

Selain pasar tumpah, sebut dia, tempat kuliner juga diprediksi akan menjadi titik rawan macet. Yaitu tempat kuliner empal gentong yang ada di kawasan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.

Di sepanjang Tengah Tani berjejer rumah makan empal gentong yang banyak disinggahi oleh pemudik. "Kami akan melakukan kontra flow di titik tersebut jika memang terjadi antrian kendaraan," kata Adi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya