Liputan6.com, Gorontalo - Pasar Sentral Kota Gorontalo mengalami penurunan jumlah pengunjung dalam beberapa bulan terakhir. Para pedagang mengaku resah akibat sepinya pembeli, yang berdampak pada menurunnya pendapatan mereka. Sepinya aktivitas jual beli di Pasar Sentral Kota Gorontalo diduga disebabkan oleh maraknya pasar tumpah yang beroperasi di pinggir jalan.
Selain itu, masyarakat kini lebih memilih berbelanja di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang telah berubah menjadi pusat perdagangan berbagai kebutuhan pokok seperti rempah-rempah, sayuran, hingga sembako. "Dalam sehari, pembeli bisa dihitung dengan jari. Kami mengalami kerugian besar, sementara bea pasar tetap harus dibayarkan," ujar Risno, seorang pedagang ikan di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Jumat (14/2/2025).
Baca Juga
Menanggapi keluhan pedagang, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kebijakan terkait keberadaan pasar tumpah dan dampaknya terhadap pasar tradisional. “Kami meminta pemerintah kabupaten/kota untuk meninjau kembali kebijakan yang ada. Jika diperlukan, pasar tumpah harus dibatasi agar aktivitas perdagangan kembali terpusat di pasar utama. Selain itu, pelelangan ikan yang juga menjual komoditas lain perlu ditertibkan agar tidak merugikan pedagang di pasar tradisional,” tegasnya.
Advertisement
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko ini juga menegaskan bahwa evaluasi akan dilakukan guna mencari solusi terbaik agar pasar kembali ramai dan pedagang bisa memperoleh keuntungan yang lebih baik. Dengan langkah-langkah strategis yang direncanakan pemerintah, diharapkan Pasar Sentral Kota Gorontalo dapat kembali menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang.