Hikayat Jihan, Penantian Bayi Tanpa Anus

Biaya pengobatan memang menggunakan BPJS. Namun, untuk transportasi Jepara–Semarang dan kebutuhan lain masih bingung.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 15 Jul 2017, 08:02 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 08:02 WIB
Jihan
Bayi Jihan Novitasari hingga kini masih menunggu jadwal operasi yang entah kapan dilakukan tim medis RSUP dr Kariadi. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Namanya Jihan Novitasari. Ia masih berumur kurang dari satu bulan. Jihan adalah anak pasangan Noor Sholeh dan Rina Listyaningrum. Pasangan muda suami istri ini adalah warga Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Jihan bukanlah bayi biasa. Ia menderita kelainan pada organ tubuhnya, yakni ketiadaan anus. Ditemui di RSUP dr. Karyadi Semarang Sholeh bercerita, selain memiliki kelainan pada anus, Jihan juga menderita kelainan di kaki kanan. Daging di bagian perut pun tak tertutup sempurna. Pada bagian punggung juga terdapat benjolan.

 "Sebagai orangtua tentu bahagia dan senang memiliki anak, apalagi ini anak pertama. Saat lahir dengan kondisi seperti itu kami kaget, tapi  tidak menyalahkan siapa-siapa," kata Noor Sholeh kepada Liputan6.com.
 
Istrinya rutin memeriksa kandungannya ke bidan desa. Hasil pemeriksaannya juga normal. Disebutkan tak ada tanda-tanda kelainan. Hingga tiba proses persalinan, semua berjalan lancar.

"Waktu periksa katanya ya, bayinya sehat baik-baik saja. Proses persalinan di bidan lancar," kata Noor Sholeh.

Ketika lahir, kondisinya tak sempurna. Perawatan kemudian dipindahkan ke RSUD Kartini Jepara selama lima hari. 

Di rumah inilah Jihan Novitasari dirawat sebelum akhirnya dibawa ke RSUP dr Kariadi. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Keterbatasan peralatan dan tenaga ahli medis, mengharuskan RSUD Kartini merujuk Jihan ke RSUP Dr Kariadi di Semarang. Meski sudah dirujuk, Jihan tak segera diperiksakan ke RSUP dr Kariadi.

"Tidak langsung kami bawa ke sini (RSUP dr Kariadi) karena tidak punya biaya," kata Noor Sholeh.

Keseharian Noor Sholeh menjadi pekerja tenun. Dalam sehari ia mendapat bayaran Rp 50 ribu. Kondisi Jihan mengharuskannya untuk selalu menunggui dan menemani istrinya. Akibatnya, ia tak lagi mendapat pemasukan.

"Kalau biaya pengobatan menggunakan BPJS. Namun, untuk bolak-balik Jepara–Semarang dan kebutuhan lain seperti beli popok juga membutuhkan biaya," kata Sholeh.

Pasangan Noor Sholeh - Rina Listyaningrum, orang tua Jihan Novitasari yang masih sangat muda. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Sampai kapan Jihan harus dirawat sebelum dioperasi di RSUP dr Kariadi?

"Kata dokternya paling tidak sebulan di sini," kata Sholeh.

Sholeh tergolong keluarga tidak mampu. Luas rumah yang ditempati bersama istri di Jepara tidak lebih dari 10 meter persegi. Dinding rumah terbuat dari anyaman bambu berlantai tanah.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya