Operasi Penaklukan Prajurit-Prajurit Tawon Baluh nan Mematikan

Sengatan tawon baluh dapat menyebabkan korbannya pingsan hingga meninggal dunia. Operasi senyap pun disusun.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 01 Agu 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 08:30 WIB
Operasi Penaklukan Prajurit-Prajurit Tawon Baluh nan Mematikan
Sengatan tawon baluh dapat menyebabkan korbannya pingsan hingga meninggal dunia. Operasi senyap pun disusun. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purbalingga – Tawon Baluh dikenal sebagai lebah agresif dengan sengatan mematikan. Bisa lebah dengan perut belang kuning menyala ini dapat menyebabkan korban sengatannya pingsan hingga meninggal dunia.

Akhir-akhir ini, warga Padamara, Kabupaten Purbalingga, diresahkan keberadaan tawon baluh lantaran kerap menyerang apapun yang melintas di dekatnya itu bersarang di rumah warga.

Ukuran sarangnya cukup besar, berdiameter sekitar 30 sentimeter. Ukuran sarang sebesar itu berisi ratusan prajurit lebah yang agresif.

"Kalau ada angin, sarangnya kan goyang. Mereka terganggu. Biasanya saat itu langsung nyerang orang," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran (damkar) Satpol PP Purbalingga, Wuwun Kuswoyo, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin, 31 Juli 2017.

Namun, tak satu pun warga yang berani menyingkirkan lebah yang kadang memangsa kawanan lebah jenis lain ini. Lantaran bingung, akhirnya mereka melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga.

Ternyata, BPBD pun tak memiliki divisi yang khusus menangani kasus semacam ini. Soal bencana alam, mereka ahlinya, tapi bukan untuk mengurus binatang berbisa. Tetapi, BPBD pun tak mungkin pula mengecewakan warga dengan menolak laporan.

Akhirnya, BPBD berkoordinasi dengan Pos Pemadam Kebakaran Purbalingga untuk membantu proses evakuasi sarang lebah mematikan itu. Pemadam kebakaran dinilai unit yang tepat untuk mengevakuasi lebah karena dilengkapi dengan baju tahan api.

Wuwun menyebut Damkar dan BPBD mengerahkan delapan personel gabungan untuk mengevakuasi sarang itu. Tim lalu memutuskan untuk mengevakuasi sarang pada malam hari. Saat itu, lebah tidur dan mudah dijebak.

Sabtu malam, 30 Juli 2017, sekitar pukul 22.00 WIB, evakuasi dimulai. Ketegangan pun menghampiri tim gabungan maupun warga yang menonton. Pasalnya, kawanan lebah itu telah membuat beberapa orang hampir pingsan karena sengatannya.

Tim bergerak sehening mungkin, mengantisipasi kemungkinan para tawon prajurit terjaga. Seorang petugas naik menggunakan tangga mendekati sarang.

Lantas, ia memasukkan kapas yang telah dibasahi bensin ke pintu sarang yang berbentuk bulat kecil. Uap cairan itu dipercaya ampuh membuat lebah teler.

"Setelah tawonnya pingsan, baru sarangnya perlahan dievakuasi," katanya.

Setelah tawon berhasil dijinakkan, petugas memasukkan sarang itu ke dalam karung jaring. Sarang tersebut kemudian diturunkan dan diterima petugas lain yang telah menunggu di bawah.

"Proses evakuasi berlangsung satu jam hingga pukul 23.00 WIB. Sarang tersebut kemudian dibawa petugas untuk diamankan agar tak kembali ke warga," kata Wuyono, memungkasi.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya