Kronologi Pembacokan Anggota TNI Saat Bentrokan Kelompok Nelayan

Dalam insiden itu, dua anggota TNI terkena luka bacokan. Di sisi lain, dua warga terkena tembakan. Salah satunya meninggal dunia.

oleh Katharina Janur diperbarui 11 Agu 2017, 09:32 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 09:32 WIB
Kronologi Pembacokan Anggota TNI Saat Bentrokan Kelompok Nelayan
Ilustrasi kapal-kapal nelayan.

Liputan6.com, Jayapura - Kapen Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf M Aidi membenarkan ada dua warga sipil terkena tembakan anggota TNI saat penyerangan Mapolsek KPL Pomako di Pomako, Kabupaten Mimika, Papua, pada Rabu, 9 Agustus 2017. Penyeran dipicu bentrokan antar-kelompok nelayan.

"Dua orang warga dilaporkan kena tembak pada aksi anarkis warga yang berprofesi nelayan ketika menyerang Mapolsek KPL Pomako," katanya dalam pesan singkat di Kota Jayapura, Papua, Kamis, 10 Agustus 2017, dilansir Antara.

Menurut dia, peristiwa itu bermula dari aksi saling serang antara nelayan lokal dan pendatang sekitar pukul 13.00 WIT di Pelabuhan Umum Pomako, Kabupaten Mimika. Di saat bersamaan, Ketua RT 08 Adam Cir dan Ketua Nelayan Semi Warnuse mendatangi Mapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) guna membicarakan perizinan mencari ikan untuk nelayan pendatang.

Sekitar pukul 13.30 WIT, tiga nelayan lokal mendatangi Mapolsek KPL dan tiba-tiba berbuat onar. Nelayan tersebut kemudian ditarik dan dipukuli nelayan pendatang.

Pemukulan itu berbuntut panjang. Selang setengah jam kemudian, gabungan masyarakat nelayan lokal yang berasal dari Suku Komoro dan Asmat berkumpul dan menyerang kelompok nelayan pendatang. Mereka merusak fasilitas umum, kemudian menjarah perahu dan isi pemukiman nelayan pendatang.

"Aksi tersebut tidak sampai di situ. Sekitar pukul 14.11 WIT, massa pribumi melempari kantor Mapolsek KPL dengan batu, kayu, tombak, dan panah," katanya.

Pada saat aksi pelemparan Mapolsek KPL, Serka Y yang berada di halaman kantor tersebut dan bertugas untuk memonitor situasi berusaha membantu aparat kepolisian untuk menenangkan massa. Karena massa dinilai makin anarkistis, anggota TNI yang merasa terpojok itu kemudian mengeluarkan pistol miliknya.

"Namun tiba-tiba, ada seseorang yang memeluk Serka Y dari belakang dan mencoba merampas senjata hingga mengakibatkan terjatuh dan menembak sebanyak dua kali. Setelah itu, Serka Y lari masuk ke dalam Polsek KPL," katanya.

Atas kejadian ini, dilaporkan dua nelayan mengalami luka tembak. Keduanya lalu dibawa ke RSUD Timika oleh aparat keamanan untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Theo Cikatem dan Rudi dilaporkan kena tembak di perut dan tangan sebelah kanan. Theo Cikatem dilaporkan meninggal," kata Aidi.

Sementara itu, selain Serka Y yang menjadi bulan-bulanan warga, rekannya, Kopda A, juga mengalami luka serius. Mereka mengalami luka bacokan nelayan yang marah.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya