Kekecewaan Pengunjung Festival Kuliner Lombok-Sumbawa

Kabar pembagian kupon makanan gratis membuat pengunjung festival kuliner kecele.

oleh Hans Bahanan diperbarui 18 Sep 2017, 03:01 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 03:01 WIB
Festival Kuliner Khas Lombok-Sumbawa
Sejumlah stan makanan di Festival Kuliner Khas Lombok-Sumbawa di halaman Islamic Center, Mataram, NTB. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Liputan6.com, Mataram - Kementerian Pariwisata menggelar Festival Kuliner Khas Lombok-Sumbawa di halaman Islamic Center, Mataram, NTB. Namun, banyak pengunjung kecewa karena mereka harus membayar makanan.

"Katanya yang pakai kupon bisa gratis, tapi saat diminta kuponnya malah habis. Kecewa saya, mas," ujar Dewi, seorang mahasiswa Mataram, pada Sabtu, 16 September 2017.

Kekecewaan serupa dikemukakan Gerry, warga Mataram. Dia sangat kaget saat berkunjung ke salah satu stan dan mendengar dari penjual makanan bahwa harus membayar makanan yang disajikan tersebut.

Padahal, dia datang saat pembukaan dan dijanjikan makanan gratis di pagi itu juga. Namun, panitia yang rata-rata diatur oleh Generasi Pesona Indonesia (Genpi) menjanjikan bahwa makanan tersebut akan disajikan gratis pada jam 3 sore.

"Apa apaan ini? informasi di brosur gratis 3.000 per porsi makanan. Saya ke sini tadi pagi bilangnya sore, saya kesini sekarang, bilangnya udah habis gratisan tadi pagi. Kita dibohongin sama panitianya," kata Gerry.

Tak cuma Dewi dan Gerry, kekecewaan akan ketimpangan informasi gratis mencicipi kuliner khas ini juga dirasakan banyak warga lainnya yang menyempatkan datang ke Festival tersebut.

Terkait ketimpangan informasi tersebut, perwakilan anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Hasanudin, sangat menyayangkan dengan kabar berbeda yang disebar oleh Genpi di media sosial yang menyebut kuliner gratis itu.

"Saya mewakili BPPD sangat menyayangkan dengan kejadian itu, informasi ke publik gratis, tapi faktanya tidak. Wajar masyarakat kecewa," kata Hasan.

Salah seorang panitia Genpi, Siti Khadijah saat dikonfirmasi, berkilah dan mengatakan bahwa setiap peserta yang datang harus menggunakan kupon untuk mendapatkan makanan gratis itu.

"Kami buka sesi gratis itu tiga kali sehari, dan buat warga yang ingin makan gratis harus menggunakan kupon, dan kuponnya sudah habis," ujar Khadijah.

Sedangkan di brosur tak disebutkan tentang kupon, tempat pengambilan, dan waktu pembagian makanan yang disajikan gratis tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya