Ujaran Pemicu Tewasnya 2 Anggota Perguruan Silat di Tangan Bonek

Ujaran yang memicu tewasnya dua anggota perguruan silat di tangan bonek, bernada provokatif.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 06 Okt 2017, 18:50 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2017, 18:50 WIB
Ujaran Pemicu Tewasnya 2 Anggota Perguruan Silat di Tangan Bonek
Ujaran yang memicu tewasnya dua anggota perguruan silat di tangan bonek, bernada provokatif. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Polisi telah menetapkan M. Jafar dan M Tiyok sebagai dua tersangka dalam kasus tewasnya dua anggota perguruan silat Setia Hati Terate -sebelumnya disebut Teratai Hati- oleh bonek. Selain itu, Polrestabes Surabaya juga mengamankan seseorang yang diduga memprovokasi kejadian itu dengan mengunggah ujaran kebencian melalui media sosial.

Kapolrestabes Surabaya Kombes M. Iqbal mengatakan pihaknya telah mengantongi satu nama berinisial JS yang diduga menyebar ujaran kebencian tersebut.

"Alat bukti kami sudah cukup dan yang diduga ini telah melakukan provokasi juga sudah kami amankan," kata Iqbal, Kamis, 5 Oktober 2017.

Kapolrestabes mengatakan, penangkapan terduga pengunggah ujaran kebencian merupakan tindak lanjut dari laporan yang disampaikan anggota perguruan silat lain. Ia mengapresiasi langkah anggota perguruan tersebut.

"Bayangkan jika di antara rekan-rekan tersulut emosinya. Mungkin ini belum kami ungkap, tapi ada namanya jelas. Gara-gara ini, hilang dua nyawa," ucap Iqbal.

Akibat perbuatannya, polisi bakal menjerat JS dengan Pasal 28 ayat 2 jo Pasal Pasal 45 ayat 2 Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ia terancam hukuman maksimal 6 tahun penjara.

Kasus tewasnya dua anggota Perguruan Silat Setia Hati Terate, bermula saat serombongan anggota perguruan yang hendak menuju Gresik bersinggungan dengan rombongan Bonek Mania yang hendak menonton sepak bola di Gelora Bung Tomo pada Sabtu, 30 September 2017.

Akibat bersinggungan di Jalan Romokalisari itu, kedua kelompok sempat bentrok. Namun, polisi berhasil memisahkan keduanya. Belakangan, setelah selesai pertandingan sepak bola, massa bonek kembali mengadang rombongan PSHT yang baru kembali dari Gresik di Jalan Raya Tandes Lor Surabaya.

Kedua korban bernama Eko Ristanto (25) dan Aris (20) yang tertinggal dari rombongan diadang massa bonek dan dipukuli oleh pelaku menggunakan bambu. Sepeda motor korban lalu dibakar massa. Mereka mengembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bakti Rahayu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya